Ambon (ANTARA) -
Masyarakat Kecamatan Werinama dan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku mengharapkan adanya program pemerintah untuk membangun talud penahan ombak di wilayah pesisir untuk mencegah ancaman abrasi.
"Saat melakukan agenda reses di dua kecamatan ini, kami menemukan ada beberapa persoalan yang dianggap sangat kompleks seperti adanya abrasi dan erosi di sejumlah titik," kata anggota DPRD Maluku asal dapil Kabupaten SBT, Alimudin Kolatlena di Ambon, Senin.
Menurut dia, saat ini terjadi musim penghujan yang cukup panjang menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga terjadinya abrasi dan erosi pada beberapa titik di Werinama.
Kemudian kondisi serupa juga terjadi di Desa Tunsaimupun Abuleta di Kecamatan Siwalalat.
Akibatnya lokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Tunsai dan Abuleta mengalami abrasi sehingga diharapkan kepada Pemkab SBT maupun Pemporv Maluku membangun talud-talud penahan pantai.
Ada keluhan masyarakat soal jaringan Telkomsel dan internet seperti di Kecamatan Siwalalat ada sekitar enam desa yang belum bisa menikmati jaringan telepon dan internet.
"Memang di Provinsi Maluku itu ada program internet desa , di mana di Kabupaten SBT sendiri, sesuai dengan hasil kunjungan Komisi I ke Jakarta beberapa waktu lalu di Kemenkominfo, terungkap jika Kabupaten SBT mendapatkan bantuan tower 4G sebanyak 150 titik, serta dibangun dalam jangka waktu dua tahun," ujarnya.
Sehingga diminta kepada Pemkab SBT agar daerah-daerah itu bisa diperhatikan, terutama di daerah Utian Lima yang lokasinya sangat jauh.
Kolatlena juga menyinggung soal akses penghubung dari kecamatan ke kecamatan dan Kabupaten SBT menuju Kabupaten Maluku Tengah melalui jalur darat.
Masyarakat SBT harapkan pemerintah bangun talud penahan pantai cegah abrasi
Senin, 24 Mei 2021 16:34 WIB