Ambon (ANTARA) - Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Provinsi Maluku menyatakan belasan rumah warga di Desa Ilngei Kabupaten Tanimbar mengalami kerusakan akibat abrasi dan gelombang tinggi disertai angin kencang yang melanda daerah itu.
"Kejadian bencana alam itu pada 16 Juni 2022, dan awalnya hanya ada tiga rumah penduduk yang terdampak," kata Kepala Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Tanimbar Bruno Layan yang dihubungi dari Ambon, Kamis.
Namun, lanjutnya, karena setiap hari kondisi alam tidak mengalami perubahan dan tetap seperti itu selama sepekan lebih, rumah yang terdampak bertambah menjadi 13 unit.
Baca juga: Warga Saparua ditemukan tewas terseret banjir, begini kronologinya
Menurut dia, abrasi dan gelombang tinggi juga menyebabkan talud penahan pantai yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum mengalami kerusakan berat, sehingga air laut masuk ke pemukiman penduduk dan merendam belasan rumah warga Ilngei.
"Untuk kebutuhan warga yang mendesak tentunya sudah ada koordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas sosial dan kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan ada juga bantuan dari warga sekitar Saumlaki maupun dharma wanita kabupaten setempat.
Dia menambahkan Dinas Bina Marga dan BPBD juga telah melakukan peninjauan, survei serta verifikasi sesuai kebutuhan untuk proses lebih lanjut.
Baca juga: Pemkot Ambon fokus tangani bencana banjir & longsor, begini penjelasannya
Belasan rumah warga Kepulauan Tanimbar Maluku rusak akibat abrasi, begini penjelasannya
Kamis, 14 Juli 2022 10:21 WIB