Ambon (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ambon menyediakan lapak untuk pedagang asongan yang sering berjualan di area Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon, Maluku, agar mereka lebih tertib.
“Terkait hal itu kami sudah koordinasi dengan Pelindo untuk menyediakan lapak-lapak yang bisa dipakai berjualan agar mereka bisa tertib berjualan di area pelabuhan,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut KSOP Kelas I Ambon Ruswan Wusurwut mewakili Plt Kepala KSOP Ambon Herry Devit di Ambon, Sabtu.
Lapak-lapak tersebut, kata dia, tersedia sebelum ruang tunggu dan berdekatan langsung dengan area parkir sehingga memudahkan para pedagang untuk menjual dagangannya kepada pengunjung pelabuhan.
“Tetapi lapak itu sangat terbatas, sekarang hanya ada kurang lebih 15 lapak sementara banyak yang berjualan di area pelabuhan,” kata dia.
Oleh sebab itu pihaknya pun melakukan pendataan pada setiap pedagang asongan agar dapat dikoordinir dengan baik.
“Para pedagang asongan yang telah terdaftar di KSOP yakni sebanyak 75 orang,” ujarnya.
Para pedagang asongan tersebut pun dibekali dengan tanda pengenal dan seragam agar mudah diidentifikasi oleh para petugas di pelabuhan.
Menurut dia, Pelabuhan Ambon sendiri memiliki karakter berbeda jika dibandingkan dengan pelabuhan lainnya. Pasalnya pelabuhan ini berdiri berdekatan dengan permukiman warga dan pasar.
“Hal itu memungkinkan para pedagang mencoba mencari peruntungan dengan berjualan di area pelabuhan,” ujarnya.
Oleh sebab itu kata dia penertiban harus dilakukan secara humanis dengan pendekatan positif agar tidak merugikan para pedagang.
“Sampai saat ini pun kami masih terus melakukan sosialisasi kepada pedagang,” ujarnya.
Selain itu pihaknya juga tengah berupaya untuk melakukan penambahan lapak bagi pedagang asongan yang kerap berjualan di pelabuhan.
“Tentu nantinya ada kriteria yang harus dipenuhi untuk diizinkan berjualan di pelabuhan, demi menjaga kenyamanan para calon penumpang,” kata dia.