Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Maluku Utara, menyatakan telah terjadi penambahan satu kasus meninggal dunia karena terpapar virus corona, sehingga kini kasus bertambah menjadi 51 orang sejak Maret 2020 - Juli 2021.
"Benar ada warga di Ternate dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoerie Ternate, karena terpapar virus corona, namun sejak Senin (12/07) malam pukul 23.00 wit dilaporkan dari pihak RSUD bahwa pasien tersebut meninggal dunia,"kata Kepala Operasional Satgas Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Muhammad Arif Gani di Ternate, Rabu.
Dia menjelaskan, tim Satgas Kota Ternate langsung melakukan pemulasaran jenazah di RSUD Chasan Boesoserie Ternate, selanjutnya dimakamkan di lokasi pemakaman COVID-19 yang berada di Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah pada Selasa (13/07) siang tadi dengan protap protokol kesehatan.
Menurut dia, bahwa meningkatnya kasus COVID-19 di Kota Ternate, sejak bulan Juni hingga Juli 2021 ini, karena terlihat banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, saat beraktivitas di luar rumah, sehingga ini menjadi alasan terjadi peningkatan kasus virus corona di daerah ini
"Saat ini status Pemkot Ternate berada di zona merah penyebaran COVID-19, sehingga diberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat sejak pukul 22 : 00 hingga 05 : 00 Waktu Indonesia Timur,diharapakn dengan adanya pembatasan tersebut dapat menekan laju penularan virus corona di Kota Ternate," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pembatasan jam malam berdasarkan hasil kesepakatan Wali Kota Ternate bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan menertibkan maklumat yang merupakan tindaklanjut dari instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang PPKM Mikro
Oleh karena itu, lanjut Arif, Satgas juga terus melakukan patroli wilayah untuk membubarkan kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan orang, bahkan sebagian yang tidak memakai masker langsung dilakukan tes usap antigen oleh tim kesehatan.
"Setelah dilakukan tes usap antigen bagi masyarakat yang berkeliaran tanpa memakai masker, ternyata ditemukan sejumlah hasilnya reaktif COVID-19. Sehingga Satgas mengimbau kepada masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan," kata Arif.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Benar ada warga di Ternate dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoerie Ternate, karena terpapar virus corona, namun sejak Senin (12/07) malam pukul 23.00 wit dilaporkan dari pihak RSUD bahwa pasien tersebut meninggal dunia,"kata Kepala Operasional Satgas Penanganan COVID-19 Kota Ternate, Muhammad Arif Gani di Ternate, Rabu.
Dia menjelaskan, tim Satgas Kota Ternate langsung melakukan pemulasaran jenazah di RSUD Chasan Boesoserie Ternate, selanjutnya dimakamkan di lokasi pemakaman COVID-19 yang berada di Kelurahan Maliaro, Kecamatan Ternate Tengah pada Selasa (13/07) siang tadi dengan protap protokol kesehatan.
Menurut dia, bahwa meningkatnya kasus COVID-19 di Kota Ternate, sejak bulan Juni hingga Juli 2021 ini, karena terlihat banyaknya masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan, saat beraktivitas di luar rumah, sehingga ini menjadi alasan terjadi peningkatan kasus virus corona di daerah ini
"Saat ini status Pemkot Ternate berada di zona merah penyebaran COVID-19, sehingga diberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat sejak pukul 22 : 00 hingga 05 : 00 Waktu Indonesia Timur,diharapakn dengan adanya pembatasan tersebut dapat menekan laju penularan virus corona di Kota Ternate," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pembatasan jam malam berdasarkan hasil kesepakatan Wali Kota Ternate bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dengan menertibkan maklumat yang merupakan tindaklanjut dari instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2021 Tentang PPKM Mikro
Oleh karena itu, lanjut Arif, Satgas juga terus melakukan patroli wilayah untuk membubarkan kegiatan masyarakat yang menimbulkan kerumunan orang, bahkan sebagian yang tidak memakai masker langsung dilakukan tes usap antigen oleh tim kesehatan.
"Setelah dilakukan tes usap antigen bagi masyarakat yang berkeliaran tanpa memakai masker, ternyata ditemukan sejumlah hasilnya reaktif COVID-19. Sehingga Satgas mengimbau kepada masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan," kata Arif.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021