Uskup Agung Merauke, Mgr. Petrus Kanisius Mandagi, yang juga uskup administrator keuskupan Amboina menyatakan, umat katolik yang tidak mau divaksinasi COVID-19 pada masa pandemi bisa berdosa apabila tertular Virus Corona dan menularkannya ke orang lain.
"Saya garis bawahi lagi program vaksinasi. Jangan kita akhirnya mengatakan bahwa saya tidak perlu divaksin. Kalau anda tidak mau divaksin, sebenarnya anda berdosa karena anda akan menjadi sumber dari penyakit bagi orang lain," tegas Uskup Mandagi pada perayaan ekaristi kudus di Gereja Hati Kudus Yesus Olilit Barat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Rabu (22/9) malam.
Ia menjelaskan pandemi COVID-19 yang melanda dunia hingga kini belum berakhir dan kurang lebih ada 4 juta orang di muka bumi ini yang telah meninggal dunia akibat terifeksi virus corona.
Sedangkan berdasarkan penelitian, lanjutnya, mereka yang telah divaksin lebih kuat ketika terpapar corona dan mayoritas lebih cepat sembuh ketimbang mereka yang belum divaksin. Oleh karena itu, uskup Mandagi mengajak seluruh umat katolik untuk segera vaksin sebagaimana anjuran pemerintah.
"Kalau kita tidak berhati-hati, semua orang akan mati karena COVID-19,"ujarnya.
Baca juga: Vaksinasi di Ambon terkendala gangguan jaringan internet Telkom, begini penjelasannya
Selain mengimbau umat katolik untuk segera divaksinasi, uskup Mandagi juga meminta umat untuk terus mengikuti anjuran pemerintah yakni menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu, uskup juga mengimbau kepada para perokok untuk berhenti merokok dan menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit yang akan membuka ruang bagi virus corona, disaat tubuh kekurangan stamina.
"Jadi, stop merokok. Semoga mereka (perokok) juga bertobat," tandasnya.
Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon yang hadir saat itu menyatakan, saat ini, pemerintah terus melaksanakan program vaksinasi kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah itu.
Kendati tidak merincikan sudah berapa banyak masyarakat setempat yang divaksin, namun bupati mengakui jika tenaga medis di daerah ini masih terus melakukan vaksinasi.
"Saya mengimbau kepada kita semua untuk berpartisipasi aktif. Mari ikut program vaksinasi supaya kita terbebas dari bahaya pandemic Covid-19," kata bupati.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Maluku, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepulauan Tanimbar ada sebanyak 24 pasien.
Baca juga: Pemkot Ambon gelar vaksinasi massal sasar 6.000 warga, perangi corona
Baca juga: Sekitar 4,8 persen anak di Malut telah jalani vaksinasi COVID-19, intensifkan sosialisasi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Saya garis bawahi lagi program vaksinasi. Jangan kita akhirnya mengatakan bahwa saya tidak perlu divaksin. Kalau anda tidak mau divaksin, sebenarnya anda berdosa karena anda akan menjadi sumber dari penyakit bagi orang lain," tegas Uskup Mandagi pada perayaan ekaristi kudus di Gereja Hati Kudus Yesus Olilit Barat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Rabu (22/9) malam.
Ia menjelaskan pandemi COVID-19 yang melanda dunia hingga kini belum berakhir dan kurang lebih ada 4 juta orang di muka bumi ini yang telah meninggal dunia akibat terifeksi virus corona.
Sedangkan berdasarkan penelitian, lanjutnya, mereka yang telah divaksin lebih kuat ketika terpapar corona dan mayoritas lebih cepat sembuh ketimbang mereka yang belum divaksin. Oleh karena itu, uskup Mandagi mengajak seluruh umat katolik untuk segera vaksin sebagaimana anjuran pemerintah.
"Kalau kita tidak berhati-hati, semua orang akan mati karena COVID-19,"ujarnya.
Baca juga: Vaksinasi di Ambon terkendala gangguan jaringan internet Telkom, begini penjelasannya
Selain mengimbau umat katolik untuk segera divaksinasi, uskup Mandagi juga meminta umat untuk terus mengikuti anjuran pemerintah yakni menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya itu, uskup juga mengimbau kepada para perokok untuk berhenti merokok dan menjaga kesehatan agar tidak mudah terserang penyakit yang akan membuka ruang bagi virus corona, disaat tubuh kekurangan stamina.
"Jadi, stop merokok. Semoga mereka (perokok) juga bertobat," tandasnya.
Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon yang hadir saat itu menyatakan, saat ini, pemerintah terus melaksanakan program vaksinasi kepada seluruh lapisan masyarakat di wilayah itu.
Kendati tidak merincikan sudah berapa banyak masyarakat setempat yang divaksin, namun bupati mengakui jika tenaga medis di daerah ini masih terus melakukan vaksinasi.
"Saya mengimbau kepada kita semua untuk berpartisipasi aktif. Mari ikut program vaksinasi supaya kita terbebas dari bahaya pandemic Covid-19," kata bupati.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Maluku, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepulauan Tanimbar ada sebanyak 24 pasien.
Baca juga: Pemkot Ambon gelar vaksinasi massal sasar 6.000 warga, perangi corona
Baca juga: Sekitar 4,8 persen anak di Malut telah jalani vaksinasi COVID-19, intensifkan sosialisasi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021