Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Maluku bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengutamakan pendidikan progresif di daerah dengan menempatkan profesionalisme guru sebagai fondasi utama.
“Pendidikan bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga proses pembentukan karakter dan pembelajaran hidup. Guru harus hadir dengan hati, kreativitas, dan kepedulian,” kata Bupati KKT Ricky Jauwerissa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Jumat.
Hal ini ditegaskannya dalam Konferensi Kabupaten dan Konferensi Kerja I PGRI KKT 2025 sebagai langkah strategis merumuskan arah pendidikan yang adaptif dan bermutu di wilayah kepulauan.
Menurut dia kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk mengevaluasi program kerja PGRI sebelumnya serta merumuskan arah kebijakan pendidikan yang lebih progresif di daerah kepulauan tersebut.
Dia mengatakan penerapan kebijakan pendidikan yang lebih progresif di daerah kepulauan menjadi kebutuhan mendesak dalam menjawab tantangan geografis dan kesenjangan akses yang masih membelenggu wilayah-wilayah terpencil.
Di wilayah kepulauan seperti Kepulauan Tanimbar, kebijakan ini ditandai dengan dorongan untuk menghadirkan pendidikan yang adaptif, inklusif, dan berbasis kebutuhan lokal.
“Pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan terus mengupayakan peningkatan profesionalisme guru melalui pelatihan, sertifikasi, dan penguatan komunitas belajar. Selain itu, integrasi teknologi informasi dalam pembelajaran, pembangunan unit sekolah baru di pulau-pulau kecil,” tuturnya.
Selain itu distribusi guru secara merata menjadi prioritas. Tujuannya bukan hanya menciptakan akses pendidikan yang merata, tetapi juga memastikan mutu pembelajaran tetap terjaga, sehingga anak-anak di kepulauan memiliki peluang yang sama untuk tumbuh dan bersaing di tingkat nasional maupun global.
Selain merumuskan rencana kerja baru, konferensi juga menjadi forum pemilihan pengurus PGRI masa bakti berikutnya. Bupati berharap proses demokrasi internal organisasi berjalan dengan baik dan melahirkan pemimpin yang visioner.
“PGRI harus menjadi motor penggerak perubahan dalam dunia pendidikan. Organisasi ini tak boleh hanya menjadi pelengkap struktur, tapi juga penjaga standar moral dan profesionalisme guru,” ujarnya.
Bupati juga menyoroti tantangan pendidikan di Tanimbar, termasuk keterbatasan infrastruktur, minimnya tenaga pendidik, dan menurunnya semangat profesionalisme di kalangan guru. Ia mendorong seluruh tenaga pendidik untuk terus mengembangkan kapasitas melalui pelatihan, sertifikasi, dan jejaring profesional.
