Wali Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Tauhid Soleman enggan memberikan izin kepada seluruh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang masih berjualan di lahan parkir pasar Gamalama, meskipun melakukan aksi demo di depan kantor Wali Kota.
"Saya tidak akan izinkan PKL berjualan di areal parkir, karena pemkot telah sediakan tempat berjualan yang representative dan Pemkot sementara melakukan penataan pasar agar tidak semrawut," kata Wali Kota Tauhid Soleman usai menemui massa aksi di Ternate, Kamis.
Sebelumnya, puluhan PKL seperti pedagang Bawang, Rica, Tomat (Barito) yang didominasi kaum ibu-ibu kembali mendatangi kantor Wali Kota Ternate.
Mereka datang dengan membawa dagangan, seperti tomat, rica dan sayur mayor yang dibuang dalam halaman kantor.
Tuntutannya masih sama dimana para pedagang tidak mau dipindahkan di dalam pasar Higienis, dengan alasan sepi pembeli dibandingkan berjualan di luar gedung pasar higienis.
Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman langsung menemui massa aksi pedagang dan mendengar aspirasi yang disampaikan masing-masing pedagang.
Setelah mendengar keluhan yang disampaikan, Wali Kota M Tauhid Soleman menyampaikan program pemerintah kota Ternate untuk melakukan penataan pasar, sehingga untuk sementara para pedagang dipindahkan berjualan di dalam gedung pasar higienis.
Terkait dengan laporan pedagang adanya pungutan liar oleh oknum Dinas Pasar, Walikota meminta menyampaikan nama oknum tersebut, bahkan Wali Kota secara tegas berjanji akan menindak oknum tersebut.
"Saya akan berikan sanksi kalau ada oknum yang bermain segera lapor, memang harus dilakukan pembersihan yang tidak beres," kata Tauhid Soleman.
Seperti diketahui, pemindahan para pedagang ke dalam pasar Higienis Bahari Berkesan pada Minggu, 28 Agustus 2021 lalu.
Akan tetapi pedagang tetap saja kembali berjualan di areal parkiran pasar, sehingga petugas dari Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) pun kembali melakukan penertiban.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Saya tidak akan izinkan PKL berjualan di areal parkir, karena pemkot telah sediakan tempat berjualan yang representative dan Pemkot sementara melakukan penataan pasar agar tidak semrawut," kata Wali Kota Tauhid Soleman usai menemui massa aksi di Ternate, Kamis.
Sebelumnya, puluhan PKL seperti pedagang Bawang, Rica, Tomat (Barito) yang didominasi kaum ibu-ibu kembali mendatangi kantor Wali Kota Ternate.
Mereka datang dengan membawa dagangan, seperti tomat, rica dan sayur mayor yang dibuang dalam halaman kantor.
Tuntutannya masih sama dimana para pedagang tidak mau dipindahkan di dalam pasar Higienis, dengan alasan sepi pembeli dibandingkan berjualan di luar gedung pasar higienis.
Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman langsung menemui massa aksi pedagang dan mendengar aspirasi yang disampaikan masing-masing pedagang.
Setelah mendengar keluhan yang disampaikan, Wali Kota M Tauhid Soleman menyampaikan program pemerintah kota Ternate untuk melakukan penataan pasar, sehingga untuk sementara para pedagang dipindahkan berjualan di dalam gedung pasar higienis.
Terkait dengan laporan pedagang adanya pungutan liar oleh oknum Dinas Pasar, Walikota meminta menyampaikan nama oknum tersebut, bahkan Wali Kota secara tegas berjanji akan menindak oknum tersebut.
"Saya akan berikan sanksi kalau ada oknum yang bermain segera lapor, memang harus dilakukan pembersihan yang tidak beres," kata Tauhid Soleman.
Seperti diketahui, pemindahan para pedagang ke dalam pasar Higienis Bahari Berkesan pada Minggu, 28 Agustus 2021 lalu.
Akan tetapi pedagang tetap saja kembali berjualan di areal parkiran pasar, sehingga petugas dari Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) pun kembali melakukan penertiban.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021