Pemerintah Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut)  mencurahkan perhatiannya kepada petani di momentum Peringatan Hari Tani Nasional (HTN) tanggal 24 September dengan membuka akses ruas jalan dari kota menuju areal pertanian.

"Dalam Peringatan HTN ini, Pemkot Ternate telah memberikan kado istimewa kepada petani yang beraktivitas di Ternate dengan membangun empat ruas jalan dari kawasan kota hingga ke daerah pertanian di empat kelurahan yakni Takome, Loto, Marikurubu dan Tubo," kata Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly kepada ANTARA, Jumat.

Bahkan, dalam pengerjaan jalan langsung dilakukan oleh kelompok tani dan saat ini telah dituntaskan bertepatan dengan peringatan HTN.

Baca juga: Elektrifikasi pertanian tingkatkan omset petani buah naga Maluku, gairahkan perekonomian

Kemudian, ada beberapa petani yang melakukan panen raya, ada beberapa kelompok tani dan sesuai laporan kebutuhan cabai dari petani kota Ternate mencapai 5 ton, artinya ada dampak dan dukungan ekonomi dari pemkot bisa dirasakan, terutama melalui bantuan infrastruktur dan pupuk bagi pengembangan hasil tani.

Khusus untuk kartu tani, Pemkot Ternate bekerjasama dengan Perbankan agar petani bisa mengakses cara pembelian pupuk dengan harga sangat murah dan terjangkau

Dia menyebut, petani telah memberikan harapan hidup kepada masyarakat, sehingga tidak ada ada ceremony pelaksanaan HTN ini, tetapi lebih pada mendukung pengembangan petani dengan cara turun langsung melihat kebutuhan mereka.

Baca juga: Bupati Maluku Tenggara bangga banyak anak muda jadi petani bawang, gairahkan ekonomi

Sedangkan, untuk Dana Intensif Daerah Pemkot Ternate, kata Thamrin, pihaknya akan memberikan reward ke petani melalui bantuan produksi pertanian dan sarana penunjang lainnya

Sehingga, di masa pandemi COVID-19, petani memang tidak merasakan dampak dari COVID-19, bahkan Dinas Pertanian selalu memberikan motivasi dan mendukung upaya petani untuk terus bercocok tanam, karena tidak menanam maka tidak akan mendapatkan omzet.

Selain itu, untuk reforma Agraria, Pemkot Ternate telah merancang melalui rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan pangan yang berkelanjutan, bahkan, saat ini ada 50 hektar tanah yang digunakan untuk petani dan tidak lagi dikonversi untuk aktivitas lain dan hanya diperuntukkan bagi pertanian, sehingga menjadi dasar bagi Pemkot Ternate mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Apalagi, melalui Reforma Agraria ini, beberapa kawasan Ternate tidak bisa digunakan untuk pertanian karena telah masuk hutan lindung dan kawasan permukiman, sehingga pemkot focus di wilayah-wilayah tidak padat penduduk seperti Pulau Ternate, Ternate Barat, Pulau Hiri dan Pulau Moti.

Baca juga: BPS : Nilai tukar petani Maluku Agustus naik 0,71 persen, begini penjelasannya

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021