Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan, pentingnya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan andal, guna mendukung Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).
Hal itu disampaikan Luhut dalam kunjungan kerja (kunker) ke Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara di Provinsi Maluku, Rabu (6/9). Menko Luhut mengatakan pemerintah akan membangun fasilitas pendidikan sesuai kebutuhan di wilayah tersebut.
"Kami tadi sepakat membangun pendidikan, supaya kita bisa mencerdaskan putra putri di daerah. Kita harus kejar ini," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menko Luhut dalam kunjungan itu juga secara khusus meninjau kawasan seaweed estate (budi daya rumput laut) di Kabupaten Maluku Tenggara dan menyaksikan ekspor perdana produk kelautan dan perikanan di Kota Tual.
Baca juga: Kadis KP: Perikanan budi daya topang Maluku sebagai LIN
Ia menilai Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah utamanya sektor perikanan.
Oleh karena itu, kata dia, potensi besar tersebut harus dimanfaatkan dan dikelola dengan semaksimal mungkin sehingga manfaatnya bisa dirasakan rakyat dan tentu saja dengan regulasi dan kebijakan yang baik pula.
"Dengan begitu harganya juga bisa dimonitor, sehingga rakyat itu bisa menikmati hasilnya," ujar Menko Luhut.
Ia juga berharap agar waktu dekat bisa dilakukan ekspor ikan segar, baik menggunakan pesawat atau moda transportasi lainnya. Menko Luhut juga mendorong dibangunnya industri pengolahan perikanan di dalam negeri.
"Bangsa ini tidak boleh menjadi bangsa yang hanya menerima-menerima saja, kita harus ada nilai tambah," ujarnya.
Lebih lanjut ia memastikan pemerintah pusat siap membantu pemerintah daerah (pemda) untuk mewujudkan keinginan tersebut. Hal itu dilakukan demi kemaslahatan masyarakat, pemerintah daerah, serta para pengusaha yang memberikan perhatian.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov Malut matangkan program LIN
"Kita akan bantu, pemerintah akan memberikan insentif apa saja sepanjang rakyat membutuhkan," kata Menko Luhut.
Selain itu ia berharap pemda mau membangun SDM yang unggul yang berdaya saing, mengingat SDM adalah kunci kemajuan, termasuk di sektor perikanan.
"Kita fokuskan aja ini. Kalau tidak, kita akan menjadi sapi perah," katanya.
Untuk mendukung kemajuan dan program yang dicanangkan, Menko Luhut pun meminta agar sisi lingkungan tak luput dari perhatian. Hal itu lantaran dunia saat ini fokus pada isu lingkungan termasuk dalam pemenuhan sumber energi.
"Di sini tenaga diesel, nanti mencoba alternatif solar panel atau arus laut. Ini saya kira perlu studi mengenai arus air yang bisa dibikin menjadi listrik untuk memenuhi seluruh pulau ini," ujar Menko Luhut.
Baca juga: DPRD : Kunjungan Presiden strategis dorong program LIN di Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Hal itu disampaikan Luhut dalam kunjungan kerja (kunker) ke Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara di Provinsi Maluku, Rabu (6/9). Menko Luhut mengatakan pemerintah akan membangun fasilitas pendidikan sesuai kebutuhan di wilayah tersebut.
"Kami tadi sepakat membangun pendidikan, supaya kita bisa mencerdaskan putra putri di daerah. Kita harus kejar ini," kata Menko Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Menko Luhut dalam kunjungan itu juga secara khusus meninjau kawasan seaweed estate (budi daya rumput laut) di Kabupaten Maluku Tenggara dan menyaksikan ekspor perdana produk kelautan dan perikanan di Kota Tual.
Baca juga: Kadis KP: Perikanan budi daya topang Maluku sebagai LIN
Ia menilai Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah utamanya sektor perikanan.
Oleh karena itu, kata dia, potensi besar tersebut harus dimanfaatkan dan dikelola dengan semaksimal mungkin sehingga manfaatnya bisa dirasakan rakyat dan tentu saja dengan regulasi dan kebijakan yang baik pula.
"Dengan begitu harganya juga bisa dimonitor, sehingga rakyat itu bisa menikmati hasilnya," ujar Menko Luhut.
Ia juga berharap agar waktu dekat bisa dilakukan ekspor ikan segar, baik menggunakan pesawat atau moda transportasi lainnya. Menko Luhut juga mendorong dibangunnya industri pengolahan perikanan di dalam negeri.
"Bangsa ini tidak boleh menjadi bangsa yang hanya menerima-menerima saja, kita harus ada nilai tambah," ujarnya.
Lebih lanjut ia memastikan pemerintah pusat siap membantu pemerintah daerah (pemda) untuk mewujudkan keinginan tersebut. Hal itu dilakukan demi kemaslahatan masyarakat, pemerintah daerah, serta para pengusaha yang memberikan perhatian.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov Malut matangkan program LIN
"Kita akan bantu, pemerintah akan memberikan insentif apa saja sepanjang rakyat membutuhkan," kata Menko Luhut.
Selain itu ia berharap pemda mau membangun SDM yang unggul yang berdaya saing, mengingat SDM adalah kunci kemajuan, termasuk di sektor perikanan.
"Kita fokuskan aja ini. Kalau tidak, kita akan menjadi sapi perah," katanya.
Untuk mendukung kemajuan dan program yang dicanangkan, Menko Luhut pun meminta agar sisi lingkungan tak luput dari perhatian. Hal itu lantaran dunia saat ini fokus pada isu lingkungan termasuk dalam pemenuhan sumber energi.
"Di sini tenaga diesel, nanti mencoba alternatif solar panel atau arus laut. Ini saya kira perlu studi mengenai arus air yang bisa dibikin menjadi listrik untuk memenuhi seluruh pulau ini," ujar Menko Luhut.
Baca juga: DPRD : Kunjungan Presiden strategis dorong program LIN di Maluku
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021