Gangguan yang terjadi pada Tower Base Transceiver Station (BTS) di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah menyebabkan jaringan internet di seluruh wilayah tersebut tidak stabil sejak dua hari lalu.
"Memang ada laporan terjadi gangguan di salah satu BTS kami di Kecamatan Leihitu, sehingga jaringan internet tidak stabil. Tim kami sementara mengecek kerusakannya seperti apa," kata Spv Network Telkomsel Ambon, Purwadi di Ambon, Jumat.
Laporan gangguan jaringan internet Telkomsel terjadi sejak 20 Oktober 2021. Gangguan itu menyebabkan akses internet yang hanya mampu menangkap sinyal 2G atau Enhanced Data rates for GSM Evolution (EDGE). Kendati jaringan internet sudah bisa kembali fourth-generation technology (4G) tapi masih belum stabil seperti biasanya.
Sebagai satu-satunya layanan telepon selular yang berfungsi di Kecamatan Leihitu, gangguan jaringan internet Telkomsel membuat beberapa aktivitas warga di sana ikut terganggu, salah satunya kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan secara daring.
Purwadi mengatakan gangguan jaringan internet disebabkan oleh salah satu alat di BTS Telkomsel ada yang rusak. Alat tersebut merupakan penghubung antara jaringan telepon selular dengan jaringan internet. Alat itu tidak tersedia di Ambon sehingga harus menunggu dikirim dari Makassar.
"Ada salah satu alat di BTS yang rusak tapi alatnya tidak ada di Kota Ambon, jadi memang harus menunggu dikirim dari Makassar dulu untuk diganti dengan yang baru," kata Purwadi.
Seorang mahasiswi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Fadila Ngera yang menjalani proses perkuliahan daring dari rumahnya di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, mengaku cukup terganggu karena jaringan internet tidak cukup kuat untuk mengakses aplikasi zoom sejak dua hari terakhir.
Ia berharap jaringan internet Telkomsel bisa segera membaik, sehingga proses perkuliahan yang harus dilakukan dari rumah karena pandemi COVID-19 bisa kembali berjalan lancar.
"Jaringannya sudah ada logo 4G tapi masih belum kuat, tidak bisa dipakai untuk membuka zoom. Kemarin malah lebih parah lagi, sinyal internet hilang sama sekali dan hanya logo ada E," kata Fadila.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Memang ada laporan terjadi gangguan di salah satu BTS kami di Kecamatan Leihitu, sehingga jaringan internet tidak stabil. Tim kami sementara mengecek kerusakannya seperti apa," kata Spv Network Telkomsel Ambon, Purwadi di Ambon, Jumat.
Laporan gangguan jaringan internet Telkomsel terjadi sejak 20 Oktober 2021. Gangguan itu menyebabkan akses internet yang hanya mampu menangkap sinyal 2G atau Enhanced Data rates for GSM Evolution (EDGE). Kendati jaringan internet sudah bisa kembali fourth-generation technology (4G) tapi masih belum stabil seperti biasanya.
Sebagai satu-satunya layanan telepon selular yang berfungsi di Kecamatan Leihitu, gangguan jaringan internet Telkomsel membuat beberapa aktivitas warga di sana ikut terganggu, salah satunya kegiatan belajar mengajar dan perkuliahan secara daring.
Purwadi mengatakan gangguan jaringan internet disebabkan oleh salah satu alat di BTS Telkomsel ada yang rusak. Alat tersebut merupakan penghubung antara jaringan telepon selular dengan jaringan internet. Alat itu tidak tersedia di Ambon sehingga harus menunggu dikirim dari Makassar.
"Ada salah satu alat di BTS yang rusak tapi alatnya tidak ada di Kota Ambon, jadi memang harus menunggu dikirim dari Makassar dulu untuk diganti dengan yang baru," kata Purwadi.
Seorang mahasiswi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Fadila Ngera yang menjalani proses perkuliahan daring dari rumahnya di Desa Kaitetu, Kecamatan Leihitu, mengaku cukup terganggu karena jaringan internet tidak cukup kuat untuk mengakses aplikasi zoom sejak dua hari terakhir.
Ia berharap jaringan internet Telkomsel bisa segera membaik, sehingga proses perkuliahan yang harus dilakukan dari rumah karena pandemi COVID-19 bisa kembali berjalan lancar.
"Jaringannya sudah ada logo 4G tapi masih belum kuat, tidak bisa dipakai untuk membuka zoom. Kemarin malah lebih parah lagi, sinyal internet hilang sama sekali dan hanya logo ada E," kata Fadila.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021