Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, bersepakat untuk membangun laboratorium inovasi.
"Laboratorium inovasi ini merupakan kerja sama antara BAPPENAS dengan LAN untuk menyiapkan lima kabupaten/kota ini sehingga terus melakukan inovasi di daerah menjadi daerah inovasi atau predikat sangat inovasi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Rosias RM. Kabalmay di Saumlaki, Rabu.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkan kabupaten Kepulauan Tanimbar beserta empat kabupaten/ kota lainnya di Indonesia sebagai laboratorium inovasi dan ditetapkan sebagai proyek strategis nasional.
Menurut dia, Pemkab Kepulauan Tanimbar dan LAN telah menandatangani nota kesepakatan nomor : 051/10/NK/2021 dan nomor : 8/K.1/HKM.03.1 tertanggal 29 Maret 2021 tentang penguatan kapasitas pemerintah kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Berdasarkan kesepakatan itu, LAN telah melakukan pendampingan di 40 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memulai menyusun inovasinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
"Sasaran dari inovasi ini adalah bagaimana SKPD diberikan penguatan berinovasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga pelayanan publik bisa berjalan sesuai harapan. Selama ini pelayanan publik terhambat karena SKPD hanya berjalan secara rutinitas saja, padahal semestinya ada lompatan-lompatan yang bisa dilakukan," katanya.
Menurut Rosias, berdasarkan laporan, ada 90 inovasi yang sudah dihasilkan oleh masing-masing SKPD dan rencananya akan dilaunching pada 4 November 2021.
Sebagai contoh, inovasi rumah pintar oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Kepulauan Tanimbar. Program ini dimaksudkan untuk mendekatkan program pendidikan di tnyafar-tnyafar atau kebun-kebun warga di kecamatan Nirunmas dan kecamatan Selaru.
"Masyarakat kita didominasi petani dan nelayan. Mereka pergi membawa keluarga dan tinggal di tnyafar-tnyafar selama berbulan-bulan. Hal ini berdampak pada anak-anak yang akhirnya tidak bisa bersekolah," ujarnya.
Melalui laboratorium inovasi ini, akan menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola pemerintah. Karena ide inovasi itu lahir untuk memecahkan persoalan-persoalan teknis di setiap SKPD.
Rosias juga menambahkan, pelaksanaan sejumlah inovasi daerah ini ada yang tidak membutuhkan biaya maupun ada yang membutuhkan biaya, serta bisa didanai oleh LAN.
"Karena ini proyek strategis nasional maka semua biaya yang terkait dengan program ini ditanggulangi oleh LAN di tahun ini. Jadi mereka berupaya untuk laboratorium inovasi ini terlaksana tahun ini dan jika berlanjut ditahun mendatang maka pemkab Kepulauan Tanimbar memfasilitasi pembiayaannya. Intinya adalah bahwa mereka tetap bertanggungjawab terhadap keberlangsungan ini tetapi kita tetap berkonsultasi dengan mereka secara gratis," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Laboratorium inovasi ini merupakan kerja sama antara BAPPENAS dengan LAN untuk menyiapkan lima kabupaten/kota ini sehingga terus melakukan inovasi di daerah menjadi daerah inovasi atau predikat sangat inovasi," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Rosias RM. Kabalmay di Saumlaki, Rabu.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkan kabupaten Kepulauan Tanimbar beserta empat kabupaten/ kota lainnya di Indonesia sebagai laboratorium inovasi dan ditetapkan sebagai proyek strategis nasional.
Menurut dia, Pemkab Kepulauan Tanimbar dan LAN telah menandatangani nota kesepakatan nomor : 051/10/NK/2021 dan nomor : 8/K.1/HKM.03.1 tertanggal 29 Maret 2021 tentang penguatan kapasitas pemerintah kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Berdasarkan kesepakatan itu, LAN telah melakukan pendampingan di 40 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk memulai menyusun inovasinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
"Sasaran dari inovasi ini adalah bagaimana SKPD diberikan penguatan berinovasi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga pelayanan publik bisa berjalan sesuai harapan. Selama ini pelayanan publik terhambat karena SKPD hanya berjalan secara rutinitas saja, padahal semestinya ada lompatan-lompatan yang bisa dilakukan," katanya.
Menurut Rosias, berdasarkan laporan, ada 90 inovasi yang sudah dihasilkan oleh masing-masing SKPD dan rencananya akan dilaunching pada 4 November 2021.
Sebagai contoh, inovasi rumah pintar oleh dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Kepulauan Tanimbar. Program ini dimaksudkan untuk mendekatkan program pendidikan di tnyafar-tnyafar atau kebun-kebun warga di kecamatan Nirunmas dan kecamatan Selaru.
"Masyarakat kita didominasi petani dan nelayan. Mereka pergi membawa keluarga dan tinggal di tnyafar-tnyafar selama berbulan-bulan. Hal ini berdampak pada anak-anak yang akhirnya tidak bisa bersekolah," ujarnya.
Melalui laboratorium inovasi ini, akan menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan pelayanan publik dan tata kelola pemerintah. Karena ide inovasi itu lahir untuk memecahkan persoalan-persoalan teknis di setiap SKPD.
Rosias juga menambahkan, pelaksanaan sejumlah inovasi daerah ini ada yang tidak membutuhkan biaya maupun ada yang membutuhkan biaya, serta bisa didanai oleh LAN.
"Karena ini proyek strategis nasional maka semua biaya yang terkait dengan program ini ditanggulangi oleh LAN di tahun ini. Jadi mereka berupaya untuk laboratorium inovasi ini terlaksana tahun ini dan jika berlanjut ditahun mendatang maka pemkab Kepulauan Tanimbar memfasilitasi pembiayaannya. Intinya adalah bahwa mereka tetap bertanggungjawab terhadap keberlangsungan ini tetapi kita tetap berkonsultasi dengan mereka secara gratis," tutupnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021