Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan nilai impor di Maluku pada periode Januari - Oktober 2021 mengalami peningkatan sebesar 65,90 persen dibanding periode yang sama di 2020.

"Secara kumulatif nilai impor Maluku pada periode Januari - Oktober 2021 mencapai 100,21 juta dolar AS atau mengalami peningkatan 65,90 persen dibanding periode yang sama Januari - Oktober 2020 yang mencapai 60,40 juta dolar AS," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Kantor BPS Provinsi Maluku, Jessica Pupella,  di Ambon, Rabu.

Selama periode Januari - Oktober 2021 negara asal impor Maluku adalah Malaysia dan Singapura. Impor terbesar dari Singapura dengan nilai 71,05 juta dolar AS.

Ia menjelaskan, komoditas yang diimpor pada periode Januari - Oktober 2021 adalah komoditi bahan bakar mineral berupa minyak ringan dan preparatnya, bahan bakar motor tanpa timbal dari RON lainnya yang tidak dicampur dan minyak bahan bakar.

Secara kumulatif pada Januari - Oktober 2021 volume impor Maluku mencapai 169,12 ribu ton atau naik 4,01 persen dibanding periode yang sama pada  2020. Kontribusi sektor migas sangat dominan pada aktifitas impor Maluku, di mana seluruh kegiatan impor berasal dari sektor ini.

Sedangkan impor pada Oktober 2021 mencapai 15,68 juta dolar AS atau naik sekitar 64,58 persen dibanding September 2021 yang mencapai 9,53 juta dolar AS. Menurut dia, komoditi yang diimpor berasal dari sektor minyak dan gas (migas).

"Impor yang dilakukan berupa minyak ringan dan preparatnya dari RON lainnya-tidak dicampur," katanya.

Volume impor Maluku pada Oktober 2021 mencapai 22,38 ribu ton. Nilai ini mengalami peningkatan sekitar 42,75 persen jika dibandingkan volume impor bulan September.

Jessica mengatakan, pelabuhan bongkar barang impor Maluku periode Januari-Oktober 2021 seluruhnya dilakukan di pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.


 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021