Ratusan umat Konghucu di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) akan sembahyang puji syukur menutup tahun 2572 dan pukul 00.00 WIT dilakukan sembahyang buka tahun 2573 dirayakan secara sederhana.
Rohaniawan Ibu Suri Agung Konghucu Ternate, WS Martin kepada ANTARA, Senin, mengatakan, berdasarkan imbauan dari Kementerian Agama bagi segenap umat Konghucu untuk tidak merayakan imlek secara besar-besaran dan akan tetap mengikuti protokol kesehatan (Prokes) guna menghindari penyebaran COVID-19.
"Dalam momentum Imlek tahun 2022 masehi ini, tidak dilakukan pagelaran barongsai maupun pesta kembang api, sehingga umat Konghucu akan merayakan sederhana berupa makan bersama," ujarnya.
Sebab, pada dua tahun terakhir, umat Konghucu sebagian besar merupakan warga Tionghoa tidak menggelar festival barongsai maupun pesta kembang api dan lebih memilih menggelar kegiatan keagamaan secara sederhana.
Untuk Imlek dikenal sebagai tahun macan, artinya metologi China dikenal dengan siklus sio, artinya tahun macan memiliki keuntungan.
Dia menyatakan, umat Konghucu sebanyak 60 kepala keluarga (KK) atau 250 jiwa merupakan terbanyak di Kota Ternate memiliki harapan dengan momentum perayaan Imlek pada 2022 semangat toleransi antarumat beragama di Malut tetap terpelihara dan pandemi COVID-19 bisa berakhir.
Dirinya berharap dengan tema Imlek pada 2022 ini hidup dalam jalan suci, sehingga orang beriman bisa melaksanakan perintah agamanya secara betul-betul dan menjauhi larangan agama
Dia mengakui, pada tahun-tahun sebelumnya, saat perayaan Imlek di Ternate diramaikan dengan pertunjukan barongsai, usai persembahyangan di Klenteng Ibu Suri Agung Ternate.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Konghucu Indonesia (Makin) Ternate, Boy Ang menambahkan, pada pertunjukan barongsai meramaikan perayaan Imlek setelah umat Konghucu melaksanakan persembahyangan dan dirangkaikan dengan hajatan silaturahmi untuk mempererat persaudaraan.
"Memang, perayaan tahun baru Imlek tidak semeriah di berbagai kota di Indonesia, tetapi ini momentum bagi keluarga besar Konghucu untuk berkumpul dan makan bersama," kata Boy Ang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Rohaniawan Ibu Suri Agung Konghucu Ternate, WS Martin kepada ANTARA, Senin, mengatakan, berdasarkan imbauan dari Kementerian Agama bagi segenap umat Konghucu untuk tidak merayakan imlek secara besar-besaran dan akan tetap mengikuti protokol kesehatan (Prokes) guna menghindari penyebaran COVID-19.
"Dalam momentum Imlek tahun 2022 masehi ini, tidak dilakukan pagelaran barongsai maupun pesta kembang api, sehingga umat Konghucu akan merayakan sederhana berupa makan bersama," ujarnya.
Sebab, pada dua tahun terakhir, umat Konghucu sebagian besar merupakan warga Tionghoa tidak menggelar festival barongsai maupun pesta kembang api dan lebih memilih menggelar kegiatan keagamaan secara sederhana.
Untuk Imlek dikenal sebagai tahun macan, artinya metologi China dikenal dengan siklus sio, artinya tahun macan memiliki keuntungan.
Dia menyatakan, umat Konghucu sebanyak 60 kepala keluarga (KK) atau 250 jiwa merupakan terbanyak di Kota Ternate memiliki harapan dengan momentum perayaan Imlek pada 2022 semangat toleransi antarumat beragama di Malut tetap terpelihara dan pandemi COVID-19 bisa berakhir.
Dirinya berharap dengan tema Imlek pada 2022 ini hidup dalam jalan suci, sehingga orang beriman bisa melaksanakan perintah agamanya secara betul-betul dan menjauhi larangan agama
Dia mengakui, pada tahun-tahun sebelumnya, saat perayaan Imlek di Ternate diramaikan dengan pertunjukan barongsai, usai persembahyangan di Klenteng Ibu Suri Agung Ternate.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Konghucu Indonesia (Makin) Ternate, Boy Ang menambahkan, pada pertunjukan barongsai meramaikan perayaan Imlek setelah umat Konghucu melaksanakan persembahyangan dan dirangkaikan dengan hajatan silaturahmi untuk mempererat persaudaraan.
"Memang, perayaan tahun baru Imlek tidak semeriah di berbagai kota di Indonesia, tetapi ini momentum bagi keluarga besar Konghucu untuk berkumpul dan makan bersama," kata Boy Ang.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022