Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif meminta untuk seluruh jajarannya agar tidak pernah menyakiti hati rakyat, apalagi menggunakan senjata api untuk melukai warga.
“Saya meminta untuk tidak pernah menyakiti hati rakyat. Fasilitas yang ada merupakan pemberian rakyat dan jangan dijadikan sebagai alat penindas masyarakat bahkan sampai terjadi korban jiwa," kata Kapolda, di Ambon, Senin.
Sebelumnya, telah terjadi kejadian di Pulau Buru pada beberapa hari lalu yang menyita perhatian publik karena oknum personel menembak warga hingga meninggal.
Begitu pun konflik di pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah yang mana di dalamnya terdapat kegiatan preventif maupun sampai penegakan hukum
"Adanya penyalahgunaan kewenangan dan senjata api sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa masyarakat ini menjadi perhatian serius untuk kita bersama, kepada para Komandan Satuan, Kepala Satker untuk dapat cek dan ricek kembali bagaimana operasionalitas personel," ujar Kapolda.
Dia menegaskan, pengunaan senjata api, harus benar-benar dilaksanakan sesuai prosedur tetap (Protap). sehingga tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan secara bersama-sama.
"Untuk dipahami seluruh anggota bahwa kesatuan ini harus dijaga. Hindari proses hukum apalagi sampai pada proses pemecatan," katanya.
Kapolda mengatakan hal tersebut, terkait Insiden penembakan oleh oknum anggota Brimob Polda Maluku yang menjadi beking tambang emas ilegal gunung Botak hingga menewaskan seorang warga di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku.
Oknum anggota Brimob Brigadir Andre Batuwael, telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka penembakan warga saat terlibat perselisihan di area tambang emas ilegal Gunung Botak, Kabupaten Buru, pada 29 Januari 2022.
Dia mengajak seluruh jajarannya agar dapat mensyukuri apa yang telah didapatkan. Sebab, tidak semua orang dapat merasakan menjadi anggota Polisi.
"Jadilah perekat bangsa di tengah kebhinekaan, dan bersama dapat menyelesaikan segala persoalan dengan jiwa - jiwa nasionalisme," tandasnya.
Dia juga menyikapi perkembangan di Maluku terdapat beberapa peristiwa, yang merupakan akumulasi berulang dari kejadian terdahulu yang tidak diselesaikan, mulai dari status hukum maupun dinamika di lapangan.
Ia menyatakan masih banyak anggota yang baik dalam menjaga institusi Polri di masyarakat. Sehingga diharapkan insiden penembakan yang menewaskan warga menjadi peristiwa terakhir dan tidak perlu terjadi lagi. Para komandan, para direktur dan Kepala Satuan Kerja (Kasatker), agar dapat melakukan pengawasan melekat.
"Ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menjadikan Polda Maluku merupakan Polda yang menjunjung tinggi HAM, dan kebersaamaan. Jangan hanya slogan tetapi dalam wujud nyata di lapangan," tegas Kapolda.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022