Polda Maluku menambah pasukan untuk pengamanan insiden penembakan yang  terjadi di Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, mengakibatkan dua warga setempat meninggal dunia. 

"Sudah ada satu kompi anggota yang berangkat lagi ke sana, kemudian pagi tadi juga telah didorong pasukan dari Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah  untuk menambahkan pengamanan di sana. Personel  Brimob juga sudah berangkat ke sana,” kata Kabid Humas Polda Maluku,  Kombes Pol M. Roem Ohoirat, di Mapolda Maluku, Selasa.

Ia mengaku, sebelumnya juga sudah ada masing - masing satu peleton Brimob maupun Samapta Bahyangkara (Sabhara), serta sejumlah anggota Polsek Haruku. 

Penambahan pasukan di area darat Pulau Haruku juga didukung patroli di laut oleh Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda Maluku. 

“Yang sangat kita sesalkan dari masyarakat adalah ada yang jalan sendiri masuk ke hutan. Tiba-tiba saja sudah terdengar bunyi tembakan, lalu jatuh korban,” tandas Roem. 

Padahal, personel Polisi maupun TNI selalu melakukan swiping senjata api. Namun,  sangat disayangkan apabila tidak ada kesadaran dari masyarakat.

“Swiping itu sudah dilakukan dari dulu setiap kali HUT Kepolisian maupun TNI, bahkan ada pemusnahan senjata api dan senjata tajam lainnya. Tetapi, kalau tidak ada kesadaran masyarakat, maka sama saja,” ujar Roem. 

Ia berharap, masyarakat agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang sifatnya hoaks, dan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya perdamaian di Maluku. 

“Dan tentunya juga saya meminta kepada teman-teman dari media bahwa terkait situasi yang di sana (pulau Haruku), marilah kita memberitakan  faktanya dan jangan menambah-nambah dengan analisa  sendiri yang pada akhirnya membuat situasi semakin tambah panas,”tandas Roem.

Catatan Antara pada dua hari terakhir ini sudah dua warga desa Hulaliuw meninggal akibat penembakan misterius yakni YI dan YN. Sedangkan, MT mengalami luka - luka.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022