Putri Indonesia Maluku Jaswin Kaur Dhillon, kembali ke kampung halaman ibunya di Provinsi Maluku untuk mempelajari budaya sebagai bekal dan inspirasi untuk ajang Putri Indonesia 2022, yang akan berlangsung di Jakarta pada Mei mendatang.
"Saya ingin belajar nyanyi lagu Ambon. Orang-orang asli Maluku kalau menyanyi selalu bagus, nadanya pas," kata Jaswin saat jumpa pers di Carita Cafe, Ambon, Sabtu.
Jaswin mengaku memang terakhir mengunjungi Maluku saat masih bayi pada tahun 1998. Ia tinggal dan bersekolah di Jakarta dengan gelar sarjana desain interior di Universitas Tarumanegara. Meski begitu, gadis 23 tahun itu mengatakan dalam dirinya mengalir darah Maluku dari garis ibunya, karena neneknya berasal dari Gorong, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sedangkan ayahnya asli turunan India.
"Pada kesempatan selanjutnya saya ingin sekali ke Gorong," ujarnya.
Baca juga: Tradisi Wurloor Hernar Nes E Yau di Kepulauan Kei Maluku Tenggara, cocok untuk traveller penyuka laut
Meski selama ini tinggal jauh di Ibu Kota Jakarta, Jaswin terpikat dengan tradisi baku-sayang Maluku Pela Gandong. Ia juga berencana belajar lebih dalam untuk mengangkat budaya kerang mutiara dari Kepulauan Aru, untuk desain busana yang akan dikenakannya pada ajang Putri Indonesia 2022.
"Saya ada konsep gaun dengan kerang mutiara, pasti akan bagus sekali untuk ditampilkan di ajang Putri Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Putri Indonesia Maluku donasi buku untuk Sekolah Rasa pedalaman Wakal, terobosan tingkatkan minat baca
Jaswin mengatakan kedatangannya ke Ambon juga ingin bertemu dengan pemangku kebijakan seperti pemerintah daerah pelaku usaha lokal untuk mendapatkan inspirasi yang akan dibawa dalam ajang bergengsi tersebut.
Selain itu, ia juga ingin melaksanakan program sosialnya tentang literasi di Maluku, yakni "Kele par Kalesang". Tujuannya untuk meningkatkan minat baca anak-anak Maluku sambil berkeliling melihat keindahan Maluku. Sebabnya, ia mengaku prihatin Maluku termasuk salah satu daerah di Indonesia yang tingkat literasi sangat rendah.
"Konsepnya teaching dan travelling, belajar sambil jalan-jalan, dan akan ada donasi buku juga," ujarnya.
Sementara itu, owner Carita Cafe Muhammad Rany Tualeka, mengatakan perlu ada kolaborasi banyak pihak yang perlu dijalin untuk membantu Jaswin pada ajang Putri Indonesia 2022. Karena kesuksesan Jaswin di ajang bergengsi tersebut, nantinya juga akan menaikan citra baik Maluku di skala nasional. "Saya berharap Jaswin bisa membawa harum nama Maluku," katanya.
Baca juga: Fenomena Air Salobar potensial jadi destinasi wisata Maluku Tenggara yang harus dikunjungi traveller
Baca juga: Pemkot Ambon gelar "Beautiful Ambon" di Kota Casablanca Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Saya ingin belajar nyanyi lagu Ambon. Orang-orang asli Maluku kalau menyanyi selalu bagus, nadanya pas," kata Jaswin saat jumpa pers di Carita Cafe, Ambon, Sabtu.
Jaswin mengaku memang terakhir mengunjungi Maluku saat masih bayi pada tahun 1998. Ia tinggal dan bersekolah di Jakarta dengan gelar sarjana desain interior di Universitas Tarumanegara. Meski begitu, gadis 23 tahun itu mengatakan dalam dirinya mengalir darah Maluku dari garis ibunya, karena neneknya berasal dari Gorong, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), sedangkan ayahnya asli turunan India.
"Pada kesempatan selanjutnya saya ingin sekali ke Gorong," ujarnya.
Baca juga: Tradisi Wurloor Hernar Nes E Yau di Kepulauan Kei Maluku Tenggara, cocok untuk traveller penyuka laut
Meski selama ini tinggal jauh di Ibu Kota Jakarta, Jaswin terpikat dengan tradisi baku-sayang Maluku Pela Gandong. Ia juga berencana belajar lebih dalam untuk mengangkat budaya kerang mutiara dari Kepulauan Aru, untuk desain busana yang akan dikenakannya pada ajang Putri Indonesia 2022.
"Saya ada konsep gaun dengan kerang mutiara, pasti akan bagus sekali untuk ditampilkan di ajang Putri Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Putri Indonesia Maluku donasi buku untuk Sekolah Rasa pedalaman Wakal, terobosan tingkatkan minat baca
Jaswin mengatakan kedatangannya ke Ambon juga ingin bertemu dengan pemangku kebijakan seperti pemerintah daerah pelaku usaha lokal untuk mendapatkan inspirasi yang akan dibawa dalam ajang bergengsi tersebut.
Selain itu, ia juga ingin melaksanakan program sosialnya tentang literasi di Maluku, yakni "Kele par Kalesang". Tujuannya untuk meningkatkan minat baca anak-anak Maluku sambil berkeliling melihat keindahan Maluku. Sebabnya, ia mengaku prihatin Maluku termasuk salah satu daerah di Indonesia yang tingkat literasi sangat rendah.
"Konsepnya teaching dan travelling, belajar sambil jalan-jalan, dan akan ada donasi buku juga," ujarnya.
Sementara itu, owner Carita Cafe Muhammad Rany Tualeka, mengatakan perlu ada kolaborasi banyak pihak yang perlu dijalin untuk membantu Jaswin pada ajang Putri Indonesia 2022. Karena kesuksesan Jaswin di ajang bergengsi tersebut, nantinya juga akan menaikan citra baik Maluku di skala nasional. "Saya berharap Jaswin bisa membawa harum nama Maluku," katanya.
Baca juga: Fenomena Air Salobar potensial jadi destinasi wisata Maluku Tenggara yang harus dikunjungi traveller
Baca juga: Pemkot Ambon gelar "Beautiful Ambon" di Kota Casablanca Jakarta
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022