Sebanyak 25 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Negeri di Ambon menggeliat perekono0mian melalui Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masyarakat, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) kota Ambon, Megy Lekatompessy.

"Dari target 30 Bumdes tercatat 28 aktif melaksanakan aktifitasnya dan dua lainnya sementara dalam tahap pembentukan," katanya, di Ambon, Senin.

BUMDes di Ambon bergerak di bidang perdagangan dan jasa, transportasi, perikanan, simpan pinjam, pariwisata serta pengelolaan air bersih.

Hingga saat ini hanya dua Bumdes yang belum terbentuk yakni di negeri Amahusu dan Hative Besar.

"Kita menargetkan pada 2022 seluruh desa dan negeri di Ambon sudah terbentuk Bumdes," ujar Megy.

Menurut dia, pengembangan Bumdes, secara tidak langsung menghidupkan UMKM di kota Ambon.

Walaupun kondisi pandemi COVID-19, aktifitas Bumdes di Ambon berjalan dengan baik menghidupkan UMKM melalui berbagai usaha seperti simpan pinjam, BRILink, penyewaan kios, penjualan sembako dan lainnya.

Ditunjang sektor lainnya seperti penyewaan tenda dan kursi, sarana olah raga (futsal), keramba jaring, penjualan BBM,  kafe, laundry dan bidang transportasi angkutan umum.

Pihaknya berharap, melalui Bumdes potensi ekonomi desa dapat dikembangkan sehingga pendapatan asli desa bertambah dan membawa keuntungan.

"Jika Bumdes dikelola bagus dipastikan akan ada keuntungan dan bagi hasil bagi desa,"tandas Megy.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022