Brimob Polda Maluku Utara (Malut) menyikapi video yang beredar luas atau viral berisi pemukulan anggota Brimob berpangkat AKP terhadap juniornya berpangkat Bripda.
Dansat Brimob Polda Malut, Kombes (Pol) M Erwin di Ternate, Selasa, mengatakan, video yang tersebar luas di media sosial tersebut merupakan tindaklanjut dari dugaan kekerasan oknum anggota Brimob Bribda SA terhadap pacarnya yang masih di bawah umur. Perwira yang melakukan pemukulan tersebut adalah AKP Munawar yang merupakan orang tua oknum Brimob tersebut.
"AKP Munawar adalah orang tua dari Bripda Sabri Akbar yang merupakan pelaku pemukulan terhadap pacarnya," ujarnya.
Baca juga: Polres Ternate periksa oknum Brimob penganiaya anak di bawah umur
Menurut Dansat, aksi pemukulan ayah kepada anaknya tersebut terjadi saat pelaku yang didampingi sejumlah pejabat di Brimob melakukan permintaan maaf kepada korban dikediamannya.
"Dalam kasus itu, terjadilah mediasi dan orang tua korban menyampaikan bahwa anaknya masih dalam tahap perawatan medis di RS dan kasusnya akan diteruskan, disitulah mungkin secara spontan ayahnya, AKP Munawar, melakukan pemukulan terhadap anak kandungnya, dan ini langkah spontan untuk pembinaan dan bukan pada orang lain tetapi terhadap anak kandung sendiri," katanya.
Oleh karena itu, sebagai pimpinan di Sat Brimob Polda Malut menurutnya, AKP Munawar menurut Erwin, adalah seorang perwira yang luar biasa yang selalu fokus terhadap kerjanya.
Tentunya sebagai orang tua melihat anaknya melakukan penganiayaan apalagi terhadap perempuan yang SMA tentunya dia emosi dan berikan pelajaran kepada anaknya.
Dansat menyatakan, pelaku pemukulan terhadap pacar tersebut setelah kejadian sudah diambil langkah tegas untuk diproses dan bahkan dikurung di dalam sel Brimob.
Dansat juga menyatakan, selain video viral dari beberapa medsos yang diabadikan oleh ibu korban, juga terdapat beberapa caption.
"Olehnya itu, video ini viral sampai ke pimpinan kami di Mabes Polri, sehingga kami perlu meluruskan masalah ini untuk menjaga nama kesatuan baik Sat Brimob Polda Malut dan Polri pada umumnya, karena Polri adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," ujarnya.
Selaku komandan satuan Brimob, M. Erwin juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Malut yang sudah melihat video tersebut sehingga membuat citra Polri menjadi tidak baik.
Baca juga: Oknum Polisi di Ambon dilaporkan karena dugaan pemerasan
Sebelumnya, orang tua korban Mutiah Abdullah yakni Zainudin Abdullah dan Mutmainah Basrah dalam sempat menyampaikan klarifikasi atas video viral yang terjadi di rumahnya tersebut.
"Terkait dengan video tersebut, bahwa tindakan AKP Munawar terhadap Bripda Sabri Akbar merupakan hukuman anak kandung sendiri, yang dividiokan oleh istri saya," ujarnya.
Sehingga, dengan adanya video yang viral saat ini, atas nama orang tua korban menyampaikan permohonan maaf dan tidak bermaksud untuk mencoreng nama baik satuan Brimob Polda Malut.
Baca juga: Oknum polisi narkoba di Malut akan jalani sidang kode etik
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Dansat Brimob Polda Malut, Kombes (Pol) M Erwin di Ternate, Selasa, mengatakan, video yang tersebar luas di media sosial tersebut merupakan tindaklanjut dari dugaan kekerasan oknum anggota Brimob Bribda SA terhadap pacarnya yang masih di bawah umur. Perwira yang melakukan pemukulan tersebut adalah AKP Munawar yang merupakan orang tua oknum Brimob tersebut.
"AKP Munawar adalah orang tua dari Bripda Sabri Akbar yang merupakan pelaku pemukulan terhadap pacarnya," ujarnya.
Baca juga: Polres Ternate periksa oknum Brimob penganiaya anak di bawah umur
Menurut Dansat, aksi pemukulan ayah kepada anaknya tersebut terjadi saat pelaku yang didampingi sejumlah pejabat di Brimob melakukan permintaan maaf kepada korban dikediamannya.
"Dalam kasus itu, terjadilah mediasi dan orang tua korban menyampaikan bahwa anaknya masih dalam tahap perawatan medis di RS dan kasusnya akan diteruskan, disitulah mungkin secara spontan ayahnya, AKP Munawar, melakukan pemukulan terhadap anak kandungnya, dan ini langkah spontan untuk pembinaan dan bukan pada orang lain tetapi terhadap anak kandung sendiri," katanya.
Oleh karena itu, sebagai pimpinan di Sat Brimob Polda Malut menurutnya, AKP Munawar menurut Erwin, adalah seorang perwira yang luar biasa yang selalu fokus terhadap kerjanya.
Tentunya sebagai orang tua melihat anaknya melakukan penganiayaan apalagi terhadap perempuan yang SMA tentunya dia emosi dan berikan pelajaran kepada anaknya.
Dansat menyatakan, pelaku pemukulan terhadap pacar tersebut setelah kejadian sudah diambil langkah tegas untuk diproses dan bahkan dikurung di dalam sel Brimob.
Dansat juga menyatakan, selain video viral dari beberapa medsos yang diabadikan oleh ibu korban, juga terdapat beberapa caption.
"Olehnya itu, video ini viral sampai ke pimpinan kami di Mabes Polri, sehingga kami perlu meluruskan masalah ini untuk menjaga nama kesatuan baik Sat Brimob Polda Malut dan Polri pada umumnya, karena Polri adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," ujarnya.
Selaku komandan satuan Brimob, M. Erwin juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Malut yang sudah melihat video tersebut sehingga membuat citra Polri menjadi tidak baik.
Baca juga: Oknum Polisi di Ambon dilaporkan karena dugaan pemerasan
Sebelumnya, orang tua korban Mutiah Abdullah yakni Zainudin Abdullah dan Mutmainah Basrah dalam sempat menyampaikan klarifikasi atas video viral yang terjadi di rumahnya tersebut.
"Terkait dengan video tersebut, bahwa tindakan AKP Munawar terhadap Bripda Sabri Akbar merupakan hukuman anak kandung sendiri, yang dividiokan oleh istri saya," ujarnya.
Sehingga, dengan adanya video yang viral saat ini, atas nama orang tua korban menyampaikan permohonan maaf dan tidak bermaksud untuk mencoreng nama baik satuan Brimob Polda Malut.
Baca juga: Oknum polisi narkoba di Malut akan jalani sidang kode etik
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022