Kepala bagian Kerja Sama Kementerian Biro Operasi Polda Maluku, AKBP Luther Banne, menyatakan dalam rangkaian pengamanan bulan Ramadhan, Polda Maluku akan mengantisipasi peredaran minuman keras dan balap liar di jalan raya

"Kami dari Polda Maluku bersama Polres jajaran sudah siap untuk mengatasi peredaran miras dan balap liar di jalan raya saat bulan Ramadan, dengan menggelar patroli dan himbauan kamtibmas kepada masyarakat," kata Kabag Kerma Biro Operasi Polda Maluku, AKBP Luther Banne, dalam dialog Ramadhan, di Ambon, Jumat. 

Ia menyampaikan, terkait situasi kamtibmas yang kondusif, ia mengaku pihaknya telah siap memberikan rasa aman kepada masyarakat Maluku khususnya umat Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

"Saat ini kami dari Polda Maluku sudah melakukan langkah awal yaitu melakukan tindakan preemtif, preventif termasuk rencana dilakukannya rekayasa lalu lintas untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan di jalur tertentu," ujarnya. 

Rekayasa jalan, kata Luther, dilakukan agar aktivitas masyarakat di bulan Ramadhan nanti dapat berjalan normal dan lancar. 

"Untuk personel gabungan dari Polda Maluku bersama TNI dan instansi keamanan lainnya yang disiagakan dalam pengamanan nanti berjumlah 2.478 personel. Diharapkan dengan kekuatan yang cukup besar ini dapat mengamankan 424 lokasi obyek pengamanan yang ada di Maluku," harapnya.

Luther mengaku, situasi kamtibmas yang kondusif adalah tugas dan tanggung jawab bersama.

"Semua datang dari hati dengan pikiran yang positif, aparat keamanan dalam hal ini Polri hanya menjaga dan menghimbau, namun tanggung jawab keamanan adalah tanggung jawab kita bersama-sama," tutur Luther.

Selain itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku, Abdullah Latuapo, meminta umat Islam yang akan menjalankan puasa di bulan Ramadhan, agar dapat mengendalikan diri dari semua ujian yang dihadapi.

"Seorang muslim yang bertaqwa harus mampu menghadapi semua tantangan hidup karena tantangan ini adalah sesuatu yang memang tidak bisa dihindari bagi setiap manusia di dunia ini," kata Latuapo. 

Dosen IAIN Ambon itu juga mengajak umat Islam agar menjadikan Ramadhan sebagai bulan pembelajaran. 

"Mari kita jadikan bulan suci Ramadan sebagai bulan pembelajaran dalam mendidik diri kita menjadi muslim yang sabar dan bertaqwa dalam menghadapai setiap tantangan hidup," pintanya.

Mengenai perbedaan waktu puasa yang terjadi saat ini di tengah-tengah masyarakat Maluku, Latuapo mengaku itu adalah hal yang biasa. 

"Memang ada sebagian desa atau daerah di Maluku ini yang sudah melaksanakan puasa dengan mengikuti perhitungan manual mereka. Namun biasanya awal puasanya itu cuma sehari, kalo sampai sudah lebih dari tiga hari maka kami selaku pimpinan umat akan menghimbau karena puasa yang dilaksanakan itu belum memasuki bulan Ramadan," katanya.

Latuapo juga menghimbau masyarakat untuk cinta damai, dan bersama-sama menjaga kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Maluku agar semakin kondusif.

"Mari kita jaga situasi Kamtibmas yang kondusif di wilayah Maluku yang kita cintai ini. Kehidupan yang damai dalam persaudaraan akan indah apalagi saat ini umat Islam akan memasuki bulan suci Ramadan. Olehnya itu dukungan semua pihak dalam menjaga Maluku yang kondusif sangat diharapkan," pungkasnya.

Baca juga: Harga telur ayam di Ambon naik jelang Ramadhan
Baca juga: PLN siagakan 2.556 personel amankan listrik selama Ramadhan-Idul Fitri, semoga listrik tak sering padam

Pewarta: Winda Herman

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022