Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Halmahera Utara, (Halut) Maluku Utara (Malut) menyatakan, sejumlah harga sembilan bahan pokok (sembako) dan hasil bumi di Pulau Halmahera fluktuatif, terutama di hari pertama Ramadhan 1443 Hijriah.

"Harga bahan pokok dan hasil bumi di kabupaten Halmahera Utara saat ini ada sejumlah komoditi yang mengalami penurunan harga dan kenaikan yang fluktuatif pada awal bulan Ramadhan 1443 Hijriah," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Halut, Nyoter Koenoe dihubungi dari Ternate, Minggu.

Bahan pokok yang mengalami kenaikan harga yakni, tomat Rp8 ribu per Kg naik Rp10 ribu per Kg, telur bebek per rak Rp90 ribu naik Rp120 ribu, minyak kelapa curah Rp22 ribu naik Rp25 ribu per Kg.

Kemudian harga gula pasir per karung 50 kg sebesar Rp700 ribu, naik menjadi Rp 720 ribu dan tepung terigu segitiga biru per karung 25 kg Rp220 ribu, naik menjadi Rp240 ribu.

Begitu pula, untuk hasil bumi jenis kopra masih pada kisaran Rp10.800 per kg sampai dengan yang tertinggi Rp12.600 yang dibeli pengusaha pengumpul hasil bumi sebanyak 13 Usaha Dagang (UD) yang tersebar di Halmahera Utara .

Kendati demikian, ada sejumlah kebutuhan seperti bawang, cabe,tomat yang mengalami penurunan harga, dimana untuk harga bawang merah Rp45 ribu, turun menjadi Rp40 ribu.

Kemudian cabe keriting Rp100 ribu per kg turun Rp80 ribu per kg, cabe rawit Rp 90 ribu turun Rp80 ribu per kg.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, angka inflasi di Kota Ternate sebesar 0,34 dipicu oleh naiknya harga sejumlah bahan pokok dan jasa transportasi angkutan penumpang.

Kepala BPS Malut, Aidil Adha mengatakan, pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 3,26 persen pada kelompok jasa angkutan penumpang mengalami inflasi sebesar 7,36 persen, begitu pula dengan subkelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi mengalami inflasi sebesar 0,02 persen.

Dia menyebut, kelompok ini pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 101,10 pada Februari 2022 menjadi 101,13 pada Maret 2022.

Kelompok ini pada Maret 2022 memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Ternate sebesar 0,01 persen dan pada kelompok ini, subkelompok sewa dan kontrak rumah mengalami inflasi sebesar 0,06 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan harga pada seluruh komoditas atau stagnan.

Untuk komoditas yang dominan penyebab inflasi pada kelompok ini, yakni tarif sewa rumah.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022