Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) akan membangun pusat penjualan kuliner tradisonal sebagai salah satu upaya mendorong pengembangan kuliner tradisional di daerah ini. Wakil Walikota Ternate, Arifin Djafar, mengatakan, di Ternate, pembangunan pusat penjualan kuliner tradsional tersebut juga dimaksudkan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat di Kota Ternate. Adanya pusat penjualan kuliner tersebut diharapkan pula dapat berperan sebagai salah satu daya tarik wisata, khususnya bagi wisatawan yang hobi menikmati kuliner tradisional dari bahan-bahan alami. Ia mengatakan, pusat penjualan kuliner tradisional tersebut akan dibangun di kawasan pantai Kota Ternate, tepatnya di depan masjid Al-Munawarah yang letaknya sekitar 500 meter dari pelabuhan Ahmad Yani Ternate. Lokasi pembangunan pusat penjualan kuliner tradisional tersebut cukup strategis karena berada di pusat kota dan dilewati jalur angkutan kota serta memiliki pemandangan yang sangat indah. "Pengunjung di pusat penjualan kuliner tradisional tersebut, selain akan menikmati kelezatan kuliner tradisional Ternate dan juga akan menikmati pemandangan indah di arah laut akan menyaksikan laut biru dan gunung Tidore, sedangkan di arah daratan akan melihat gunung Gamalama," katanya. Pemkot Ternate telah mengalokasikan anggaran melalui APBD sebesar Rp3 miliar untuk pembangunan pusat penjualan kuliner tradisional tersebut. Pemkot akan mengupayakan fasilitas untuk pengusaha kecil itu akan diupayakan rambu pembangunannya tahun 2011. Arifin mengatakan, di Kota Ternate sebenarnya sudah ada tempat-tempat penjualan kuliner tradisional tapi lokasinya kurang strategis, sehingga tidak diketahui oleh masyarakat, terutama yang pertama kali berkunjung di daerah ini. Kuliner tradisional di Kota Ternate yang terkenal di antaranya, Papeda (dari bahan sagu), gohu (dari bahan ikan mentah), kasbi santan (dari bahan ubi kayu) dan air guraka (dari bahan gula merah dan kenari). "Yang bisa berjualan di pusat penjualan kuliner tersebut diprioritaskan bagi pengusaha kecil, termasuk para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan makanan di emperan jalan di Kota Ternate," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011