Perubahan iklim yang melanda dunia saat ini sebagai akibat pemanasan global berpotensi meningkatkan serangan beberapa penyakit seperti kanker kulit dan penyakit saluran pernafasan. "Penipisan lapisan ozon di stratosfer telah meningkatkan risiko serangan kanker kulit, sedangkan peningkatan temperatur akibat perubahan iklim dapat meningkatkan konsentrasi ozon permukaan yang merupakan salah satu pencemar udara utama yang dapat menyebabkan penyakit pernafasan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE beberapa waktu lalu. Setiap orang dapat mengalami kanker kulit. Kelompok berisiko tinggi adalah orang yang terpapar sinar matahari secara berlebihan dalam waktu yang lama, atau orang-orang yang kulitnya mengandung sedikit melamin (pigmen warna kulit). Mereka yang tinggal di daerah yang banyak mendapatkan sinar matahari seperti kawasan Asia juga juga rentan terserang kanker kulit. Demikian juga mereka yang bekerja di tempat terbuka seperti petani, pelaut, dan tenaga bangunan. Lapisan ozon merupakan penyaring sinar ultra violet yang masuk ke bumi, tetapi gaya hidup masyarakat modern yang banyak menggunakan kloroflorokarbon (CFC) telah menyebabkan penipisan lapisan ozon sehingga makin tinggi sinar ultraviolet yang masuk ke bumi. Sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang berhasil masuk ke kulit bagian dermis akan merusak DNA sel kulit. Pada keadaan normal, sel yang rusak tersebut dibuang oleh tubuh dan diganti dengan sel baru yang sehat. Namun, karena UV yang masuk sangat banyak, tubuh tidak mampu memperbaiki diri lagi. Sel yang rusak tidak mati tapi tumbuh merajalela mendesak dan merusak sel yang normal. Sel yang merusak itu disebut kanker. Kanker kulit ganas ada 3 jenis, yaitu Karsinoma Sel Basal (Basal Cell Carcinoma) atau basalioma, Carsinoma Sel Skuamosa (Squamous Cell Carsinoma) dan Melanoma. Kanker kulit karsinoma sel basal yang terbanyak diderita manusia. Di Indonesia jenis kanker kulit ini juga paling banyak terjadi. Jenis kanker ini tumbuh sangat lambat, tidak menyebar dan tidak menyebabkan kematian. Namun, tetap saja merusak, lalu menggerogoti organ tubuh di bawahnya, bahkan bisa sampai melubangi tulang. Jenis kanker ini pada tahap awal berupa benjolan cokelat kemerahan, kadang mirip jerawat yang tidak sembuh-sembuh, pinggirannya menonjol bewarna keperakan seperti mutiara. Kemudian berkembang menjadi koreng yang tidak bisa sembuh. Penyakit ini sering disangka koreng biasa dan diberi salep antibiotik, tetapi tidak sembuh. Pengobatan kanker jenis ini adalah dengan tindakan bedah. Langkah terbaik adalah melakukan pembedahan pada tahap awal sehingga bisa sembuh total. Jenis kanker ini juga dapat diobati dengan laser, bedah beku, radiasi, dan kemoterapi. Karsinoma Sel Skuamosa lebih berbahaya dari KSB karena satu persen kasus bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Jenis kanker ini jarang dijumpai di Indonesia. Jenis kanker ini biasanya muncul pada area kulit yang banyak terpapar sinar matahari, tetapi dapat juga terjadi di daerah kulit yang sering terkena bahan kimia, panas api, radiasi dan racun arsenik yang terkandung dalam pestisida. Pada tahap awal kanker ini terlihat sebagai benjolan keras kemerahan/kecokelatan, bersisik, sebagian muncul di atas bercak ketuaan. Makin lama ukurannya makin besar, terasa gatal dan mudah berdarah serta menjadi koreng yang tidak sembuh-sembuh. Pengobatan terbaik dengan bedah dan bila dilakukan pada tahap awal dapat sembuh sempurna. Jenis kanker yang paling ganas adalah melanoma. Jenis ini menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain dan menyebabkan kematian. Kanker ini juga jarang diderita orang Indonesia. Di Amerika setiap hari satu orang meninggal akibat melanoma. Kanker ini berasal dari tahi lalat yang berubah warna menjadi tidak rata, membesar, gatal, mudah berdarah dan menjadi koreng yang tidak kunjung sembuh. Pengobatannya dengan tindakan bedah dan jika dilakukan pada tahap awal bisa sembuh total. Ciri-ciri kanker kulit yang harus diwaspadai adalah bila ada bercak hitam atau tahi lalat yang terasa gatal atau nyeri, berubah warna menjadi lebih gelap, lebih pucat atau terang, ukurannya membesar, melebar tidak teratur, permukaannya menjadi tidak rata, mudah berdarah,  menjadi luka dan koreng yang tidak sembuh-sembuh. Kanker kulit dapat dicegah dengan menghindari terpapar sinar matahari antara pukul sembilan pagi hingga pukul empat sore, menggunakan krim atau lotion pelindung matahari/tabir surya/sunscreen/sunblock bila terpapar sinar matahari. Periksa kulit sendiri secara berkala, adakah bercak hitam atau tahi lalat yang berubah sifat. Prinsip pengobatan pada kanker kulit adalah bertindak cepat sejak gejala awal. Untuk mengatasi penyebaran penyakit yang diakibatkan perubahan iklim, kata Tjandra, Kementerian Kesehatan akan melakukan kajian terhadap dampak perubahan iklim terhadap kesehatan dalam program  2010-2014 terutama untuk perkembangan penyakit bawaan air, bawaan vektor, bawaan udara, bencana dan kecelakaan, serta penyakit tidak menular skala nasional. Untuk kebijakan, direncanakan pembuatan peraturan yang mendukung terciptanya lingkungan yang preventif terhadap penyakit serta penyusunan peraturan yang mendukung usaha adaptasi perubahan iklim sektor kesehatan. "Kami juga akan melakukan penguatan kebijakan pembangunan berwawasan kesehatan masyarakat dengan tujuan aksi adaptasi dan pencegahan penyakit serta melakukan sosialisasi strategi adaptasi perubahan iklim bagi seluruh legislatif dan jajaran pemerintah pusat agar terbentuk komitmen serta rencana aksi implementasi kegiatan," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011