Proses pendaftaran pemilihan anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) kabupaten Biak Numfor yang berlangsung di sekretariat panitia pemilihan Badan Kesatuan Bangsa hingga Senin 31 Januari mendapat protes kelompok masyarakat adat setempat. Belasan anggota dewan adat dan aktivis perempuan Papua, Senin sekitar pukul 13.00 WIT mendatangi kantor Badan Kesatuan Bangsa dipimpin Ketua Dewan Adat Yan Pieter Yerangga diterima ketua panitia pemilihan Abdul Manan. Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa selaku panitia pemilihan MRP kabupaten Biak Numfor Abdul Manan di Biak, Senin, mengakui, adanya permintaan dewan adat Biak untuk menghentikan semua tahapan pemilihan anggota MRP merupakan aspirasi masyarakat, masih perlu dibahas bersama semua anggota panitia pemilihan. "Sebagai ketua saya tak bisa memberikan keputusan terhadap tuntutan permintaan penghentian tahapan pemilihan anggota MRP, karena itu masalah ini akan dibahas dalam rapat pleno panitia pemilihan," ujar Ketua Pemilihan MRP Biak Abdul Manan seusai menerima delegasi dewan adat Biak. Ia mengatakan, untuk sementara proses pendaftaran calon anggota MRP dilakukan panitia pemilihan Biak Numfor telah berlangsung hingga Senin 31 Januari 2011. Berdasarkan data sementara pendaftaran calon anggota MRP, menurut Manan, hingga Senin 31 Januari 2011 telah berjumlah 23 orang dengan rincian 19 orang pria dan empat orang dari kelompok perempuan. Sementara itu, Ketua Dewan Adat Biak Mananwir Yan Pieter Yerangga mengharapkan, panitia pemilihan anggota MRP tingkat kabupaten Biak Numfor segera menghentikan semua proses tahapan pemilihan karena tidak sejalan dengan aspirarasi masyarakat adat dan lembaga keagamaan setempat. "Tahapan pemilihan anggota MRP tidak perlu dilanjutkan karena telah mendapat penolakan masyarakat lewat aksi demo penyampaian pernyataan sikap di kantor DPRD Biak beberapa hari lalu," ungkap Ketua Dewan Adat Yan Pieter Yerangga seusai bertemu panitia pemilihan MRP. Ia mengakui, jika pemilihan anggota MRP dipaksakan, maka pemilihan dikhawatirkan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat yang akhirnya dapat berakibat terjadinya konflik sesama  masyarakat Biak. "Sebagai ketua dewan adat saya minta masalah ini diperhatikan sebab sangat rentan terjadinya perpecahan dan konflik antar sesama masyarakat adat Biak," harap Mananwir Yerangga di sekretariat panitia pemilihan komplek badan kesatuan bangsa Jalan Majapahit Hingga pukul 14.40 WIT aktivitas kota Biak dan sekitarnya masih aman dan kondusif di mana semua kegiatan warga seperti angkutan taksi dan motor ojek, perkantoran dan sekolah-sekolah masih beroperasi normal seperti biasanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011