Hujan deras pada Kamis pagi di akhir bulan Juni tidak menyurutkan antusias warga Waiheru Dalam, Kota Ambon, untuk mengantar sanak saudara mereka yang akan berangkat ke asrama haji. Dengan melagukan shalawat yang diiringi rentak bunyi rebana, mereka terlihat bersukaria menampilkan "hadrat".

Hadrat atau hadrah adalah tradisi muslim di Maluku, yaitu secara bersama-sama melantunkan shalawat, zikir, dan doa. Tradisi ini mirip seperti yang dilakukan umat muslim di Pakistan, Iran, Arab dan Turki, yang secara harfiah berarti "penampilan". Namun, di Maluku kerap kali ditemukan tradisi hadrat memadukan budaya setempat seperti menampilkan tari Lenso (sapu tangan).

Apa yang dilakukan warga Waiheru Dalam merupakan bagian dari tradisi hadrat, yang dilakukan untuk mengantar Jamaah Calon Haji (JCH) berangkat ke tanah suci. Selain para orang tua, banyak juga anak-anak remaja turut melagukan shalawat dengan iringan alat musik rebana. 

Hujan yang lumayan deras itu pun tidak mereka hiraukan lagi. Hampir seluruh warga Waiheru Dalam terlihat berbondong-bondong sambil memayungi para jamaah dimulai dari masjid hingga ke asrama haji, sambil berjalan kaki. 

"Ini sudah jadi tradisi kami masyarakat Waiheru Dalam. Sudah sejak dulu juga setiap ada jamaah calon haji yang mau berangkat, kami antar dengan hadrat seperti ini. Selain itu, ini juga bentuk dari merawat budaya Islam ya," kata Imam Waiheru Dalam, Musa kepada ANTARA. 

Musa menjelaskan, prosesi mengantar JCH ini merupakan tradisi Waiheru Dalam untuk mendoakan agar selamat di tanah suci dan bisa pulang lagi sebagai "haji mabrur". 

"Ini juga adalah cara kita mendoakan mereka sebagai orang yang akan menuju tanah suci di Mekah dan Madinah. Selain itu kami juga menitip doa baik untuk didoakan di sana," ujar Musa.


 

Foto Arsip. Sejumlah anak muda mengibaskan sapu tangan (Lenso) sambil bershalawat saat melakukan tradisi Hadrat pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah di daerah Soa Bali Kota Ambon, Maluku, Selasa (20/7/2021). ANTARA FOTO/FB Anggoro/foc.



Baca juga: Tiga calon haji Ambon batal berangkat karena belum lunasi BPIH, begini penjasannya

Yang unik dalam tradisi tersebut adalah setiap JCH dilepas oleh keluarganya dengan mengumandangkan adzan di depan rumah. Kemudian seluruh keluarga mengantar menuju masjid untuk doa bersama. Setelah itu, Imam Waiheru Dalam juga akan mengumandangkan adzan untuk JCH, lalu mereka keluar bersama-sama untuk diantar sambil berjalan kaki dengan iringan hadrat. 

"Jadi tadi pertama kita doa bersama di masjid baru kita keluar sama-sama dengan para (calon) haji ini. Jadi kita antar dari masjid menuju masjid juga, karena para haji ini kan tamu-tamu Allah," ucapnya.

Menurut dia, ketika para haji ini kembali dengan selamat dari Arab Saudi, mereka juga akan disambut lagi dengan hadrat. Mereka akan dijemput menuju masjid untuk melakukan shalat, dan sujud syukur bersama. 

"Nanti kalau mereka balik kita sambut lagi, kita ke masjid berdoa lalu kita shalat dan sujud syukur sama-sama, baru kita lepas ke rumah masing-masing," terangnya. 

Pada tahun ini ada 496 calon haji asal Maluku yang bergabung dengan kelompok terbang (Kloter) 9 dan 10 Embarkasi Makassar, yang dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi pada 26 dan 27 Juni 2022 menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
 
Pada acara pelepasan jamaah calon haji di asrama haji di Desa Waiheru, Kota Ambon, Gubernur Maluku Murad Ismail mengingatkan jamaah untuk meluruskan niat menunaikan ibadah haji.

"Datang ke Tanah Suci untuk menunaikan rukun Islam yang kelima, maka gunakan waktu selama 40 hari untuk memperbanyak ibadah seperti berzikir, berdoa, memperbanyak bersedekah...," kata Murad Ismail di asrama haji, Kamis (23/6).

"Semuanya ini adalah bertujuan untuk meraih rida dan rahmat dari Allah SWT, yakni menjadi haji yang mabrur," ia menambahkan.


Baca juga: Enam calon haji dari Maluku mutasi ke daerah lain, begini sebabnya

Gubernur juga mengimbau jamaah menjaga kesehatan agar bisa menunaikan ibadah dengan baik selama berada di Tanah Suci.

"Karena pada dasarnya ibadah haji bukan hanya ibadah batiniah tetapi juga lahiriah, yang memerlukan fisik yang sehat dan kuat," katanya.

Dia juga mengingatkan jamaah untuk menaati peraturan serta menjaga tingkah laku dan sopan santun karena mereka merupakan duta bangsa.

"Saya juga meminta saudara-saudari juga dapat mendoakan agar Provinsi Maluku yang kita cintai ini akan tetap tentram, aman, dan terhindar dari semua bencana," demikian Murad Ismail.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, meminta jamaah calon haji dari wilayahnya menerapkan protokol kesehatan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. Ia mengingatkan agar jamaah untuk makan teratur dan istirahat cukup serta senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar badan tetap sehat dan bugar saat melaksanakan rangkaian ibadah haji. 

Selain itu, Bodewin juga mengimbau anggota jamaah asal Kota Ambon saling menjaga dan tolong menolong selama beribadah di Tanah Suci.

"Saya harapkan agar jamaah calon haji Kota Ambon dapat menjadi panutan dan teladan yang baik di antara sesama jamaah dengan mengutamakan semangat ukhuwah Islamiah, memperalat tali persaudaraan, saling peduli sesama," katanya.



Baca juga: Kemenag Maluku siapkan embarkasi haji langsung pada 2023, tidak perlu ke Makassar

Pewarta: Winda Herman/FB Anggoro

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022