Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, pada Juni 2022, Kota Ternate mengalami inflasi sebesar 0,33 persen, dan beberapa komoditas yang dominan pemicu inflasi diantaranya cabai rawit dan bawang merah.

"Selain itu, kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,29 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,22 persen," kata Kepala BPS Malut, Aidil Adha di Ternate, Jumat.

Komoditas penyumbang inflasi seperti cabe, bawang, tomat di Kota Ternate diakibatkan karena terjadinya gagal panen dan belum adanya pasokan dari daerah pemasok komoditas tersebut ke Ternate seperti dari Pulau Halmahera maupun Sulawesi.
 
Dia menyatakan, kelompok ini pada Juni 2022 mengalami inflasi sebesar 0,22 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,58 pada Mei 2022 menjadi 108,82 pada Juni 2022. Kelompok ini pada Juni 2022 memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Ternate sebesar 0,01 persen. 

Baca juga: BPS: Ambon inflasi sebesar 0,08 persen

Sedangkan, pada kelompok ini, subkelompok Barang dan Layanan untuk Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin mengalami inflasi sebesar 0,45 persen. Sementara lima subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks (stagnan). 

Aidil menyatakan, untuk komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi pada kelompok ini, yaitu sabun detergen bubuk/cair. 

Untuk kesehatan kelompok ini pada Juni 2022 mengalami stagnan atau tidak terjadi perubahan indeks pada bulan Mei dan Juni 2022, yaitu sebesar 104,48. Kelompok ini pada Juni 2022 memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Ternate sebesar 0,00 persen, sedangkan tiga kelompok pengeluaran, deflasi pada dua kelompok pengeluaran dan enam kelompok pengeluaran stagnan. 

Dia menyebut, kelompok ini pada Juni 2022 mengalami deflasi sebesar 0,60 persen atau terjadi penurunan indeks dari 109,50 pada Mei 2022 menjadi 108,84 pada Juni 2022. Kelompok ini pada Juni 2022 memberikan andil/sumbangan inflasi Kota Ternate sebesar -0,07 persen. 

Pada kelompok ini, subkelompok Jasa Angkutan Penumpang mengalami deflasi sebesar 1,20 persen. Sementara tiga subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks stagnan. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi pada kelompok ini, yaitu tarif angkutan udara, informasi, komunikasi dan jasa keuangan. 

Baca juga: Nilai tukar petani Maluku pada Mei 2022 turun 1,57 persen

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022