Dinas Pertanian Provinsi Maluku menyatakan kebutuhan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1443 Hijriah tahun ini mencapai 1.233 ekor, yang terdiri dari sapi sebanyak 515 ekor, dan kambing 718 ekor.
"Jumlah kebutuhan sapi ini meningkat 10 persen dibanding dengan tahun 2021 yang sebanyak 436 ekor," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Sahmi Jusuf di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kebutuhan kambing untuk kurban yang tahun ini sebanyak 718 ekor, juga naik dari kebutuhan tahun lalu yang mencapai 663 ekor.
Baca juga: Sinode Gereja Protestan Maluku serahkan hewan kurban ke Masjid Raya Al-Fatah Ambon, bukti toleransi beragama terus dijaga
Ia menjelaskan kenaikan kebutuhan jumlah hewan kurban karena daya beli masyarakat untuk berkurban semakin meningkat. Menurut dia, sapi maupun kambing yang disiapkan untuk kurban layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, sebab dari hasil pemantauan dinas pertanian bersama Tim Dokter semuanya sehat, dan tidak ditemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Walaupun di tengah kondisi beberapa daerah di Indonesia ramai dengan penyakit PMK, namun untuk Maluku sampai hari ini belum ditemukan penyakit tersebut. Untuk mengantisipasi mengantisipasi masuknya penyakit PMK Dinas Pertanian Provinsi Maluku tidak mengijinkan masuknya ternak dari provinsi lain.
"Karena itu sapi dan kambing yang ada layak untuk dikonsumsi, sebab telah dilakukan pemantauan dan pengawasan pada 16 lokasi titik kumpul yang ada di tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Nusaniwe, dan Kecamatan Baguala," ujarnya.
Baca juga: Satpol PP Ternate tertibkan pedagang hewan kurban
Menurutnya, sapi sebanyak itu dipasok dari Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur (SBT), Seram Bagian Barat (SBB), dan sebagian dari Maluku Barat Daya untuk hewan kambing.
"Pesan khusus bagi masyarakat di 11 kabupaten dan kota bahwa tidak perlu ragu untuk konsumsi daging, karena dipastikan Maluku bebas dari PMK, mudah-mudahan dengan adanya pengawasan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku bisa memberikan gambaran bagi masyarakat bahwa daging yang akan dikorbankan itu aman untuk dikonsumsi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Dinas Pertanian Maluku kerahkan petugas periksa kesehatan hewan kurban
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Jumlah kebutuhan sapi ini meningkat 10 persen dibanding dengan tahun 2021 yang sebanyak 436 ekor," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Sahmi Jusuf di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kebutuhan kambing untuk kurban yang tahun ini sebanyak 718 ekor, juga naik dari kebutuhan tahun lalu yang mencapai 663 ekor.
Baca juga: Sinode Gereja Protestan Maluku serahkan hewan kurban ke Masjid Raya Al-Fatah Ambon, bukti toleransi beragama terus dijaga
Ia menjelaskan kenaikan kebutuhan jumlah hewan kurban karena daya beli masyarakat untuk berkurban semakin meningkat. Menurut dia, sapi maupun kambing yang disiapkan untuk kurban layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, sebab dari hasil pemantauan dinas pertanian bersama Tim Dokter semuanya sehat, dan tidak ditemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Walaupun di tengah kondisi beberapa daerah di Indonesia ramai dengan penyakit PMK, namun untuk Maluku sampai hari ini belum ditemukan penyakit tersebut. Untuk mengantisipasi mengantisipasi masuknya penyakit PMK Dinas Pertanian Provinsi Maluku tidak mengijinkan masuknya ternak dari provinsi lain.
"Karena itu sapi dan kambing yang ada layak untuk dikonsumsi, sebab telah dilakukan pemantauan dan pengawasan pada 16 lokasi titik kumpul yang ada di tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Nusaniwe, dan Kecamatan Baguala," ujarnya.
Baca juga: Satpol PP Ternate tertibkan pedagang hewan kurban
Menurutnya, sapi sebanyak itu dipasok dari Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur (SBT), Seram Bagian Barat (SBB), dan sebagian dari Maluku Barat Daya untuk hewan kambing.
"Pesan khusus bagi masyarakat di 11 kabupaten dan kota bahwa tidak perlu ragu untuk konsumsi daging, karena dipastikan Maluku bebas dari PMK, mudah-mudahan dengan adanya pengawasan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku bisa memberikan gambaran bagi masyarakat bahwa daging yang akan dikorbankan itu aman untuk dikonsumsi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Dinas Pertanian Maluku kerahkan petugas periksa kesehatan hewan kurban
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022