Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendorong diplomasi kuliner atau gastro diplomacy untuk meningkatkan citra Indonesia dan menunjang pariwisata guna mendatangkan keuntungan ekonomi.
"Keanekaragaman kuliner di Indonesia yang dipadukan dengan masakan Asia dan Western, sebagaimana yang disajikan oleh Tamarind and Lime, bisa digunakan sebagai bagian kekuatan gastro diplomacy, diplomasi menggunakan kuliner,” ucap Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia berpandangan bahwa diplomasi kuliner sebagai penunjang pariwisata, jika dimaksimalkan bisa meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Bahkan, juga mendatangkan keuntungan ekonomi.
Baca juga: Bamsoet sebutkan Komcad Indonesia masih belum optimal
“Seperti halnya yang dilakukan Korea melalui Korean Wave, yang mampu mencatatkan pendapatan hingga 5 miliar dolar AS dari sektor kuliner," kata Bamsoet.
Bamsoet mengapresiasi perjalanan restoran Tamarind and Lime, Jakarta yang telah memasuki usia ke-2 tahun. Tidak hanya mengusung konsep kuliner Asia Fusion yang saat ini sedang digandrungi anak-anak muda, Tamarind and Lime juga berhasil memadukan cita rasa kulinernya dengan musik anak muda dan bangunan restoran yang penuh estetika dari eksterior.
"Walaupun baru berusia dua tahun, Tamarind and Lime Jakarta telah sukses memeriahkan UMKM sektor kuliner di daerah Senopati, tepatnya di jalan raya Suryo Kebayoran Baru yang terkenal sebagai surganya kuliner dan entertainment," ujar Bamsoet usai menghadiri perayaan HUT Ke-2 Tamarind and Lime Jakarta, di restoran Tamarind and Lime, Jakarta, Minggu malam (28/8).
"Kuliner khas Asia Fusian yang disajikan di sini terinspirasi dari berbagai cita rasa kuliner warisan Indonesia hingga cita rasa negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Tiongkok,” kata Bamsoet.
Bamsoet menerangkan, kehadiran Tamarind and Lime telah membuka puluhan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, serta memberikan multiplier effect economy yang signifikan terhadap berbagai mata rantai ekonomi penunjang kegiatan restoran, seperti sayuran, daging, serta berbagai kebutuhan pokok restoran lainnya.
“Selain juga memberikan tambahan pemasukan bagi negara dan daerah melalui pajak yang dibayarkan,” ucapnya.
Baca juga: Bambang Soesatyo optimistis perekonomian Indonesia terus membaik
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Keanekaragaman kuliner di Indonesia yang dipadukan dengan masakan Asia dan Western, sebagaimana yang disajikan oleh Tamarind and Lime, bisa digunakan sebagai bagian kekuatan gastro diplomacy, diplomasi menggunakan kuliner,” ucap Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Ia berpandangan bahwa diplomasi kuliner sebagai penunjang pariwisata, jika dimaksimalkan bisa meningkatkan citra Indonesia di mata dunia. Bahkan, juga mendatangkan keuntungan ekonomi.
Baca juga: Bamsoet sebutkan Komcad Indonesia masih belum optimal
“Seperti halnya yang dilakukan Korea melalui Korean Wave, yang mampu mencatatkan pendapatan hingga 5 miliar dolar AS dari sektor kuliner," kata Bamsoet.
Bamsoet mengapresiasi perjalanan restoran Tamarind and Lime, Jakarta yang telah memasuki usia ke-2 tahun. Tidak hanya mengusung konsep kuliner Asia Fusion yang saat ini sedang digandrungi anak-anak muda, Tamarind and Lime juga berhasil memadukan cita rasa kulinernya dengan musik anak muda dan bangunan restoran yang penuh estetika dari eksterior.
"Walaupun baru berusia dua tahun, Tamarind and Lime Jakarta telah sukses memeriahkan UMKM sektor kuliner di daerah Senopati, tepatnya di jalan raya Suryo Kebayoran Baru yang terkenal sebagai surganya kuliner dan entertainment," ujar Bamsoet usai menghadiri perayaan HUT Ke-2 Tamarind and Lime Jakarta, di restoran Tamarind and Lime, Jakarta, Minggu malam (28/8).
"Kuliner khas Asia Fusian yang disajikan di sini terinspirasi dari berbagai cita rasa kuliner warisan Indonesia hingga cita rasa negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand, hingga Tiongkok,” kata Bamsoet.
Bamsoet menerangkan, kehadiran Tamarind and Lime telah membuka puluhan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, serta memberikan multiplier effect economy yang signifikan terhadap berbagai mata rantai ekonomi penunjang kegiatan restoran, seperti sayuran, daging, serta berbagai kebutuhan pokok restoran lainnya.
“Selain juga memberikan tambahan pemasukan bagi negara dan daerah melalui pajak yang dibayarkan,” ucapnya.
Baca juga: Bambang Soesatyo optimistis perekonomian Indonesia terus membaik
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022