Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP) Provinsi Maluku menjamin ketersediaan bahan pokok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat operasi pasar yang digelar di lima lokasi di Kota Ambon.
"Kami menjamin berapa pun kebutuhan pokok yang akan dibeli masyarakat selama operasi pasar akan langsung disediakan, karena operasi pasar ini selain melibatkan dinas terkait juga para distributor," kata Ketua TGPP Provinsi Maluku, Hadi Basalamah, di Ambon, Selasa.
Hadi bersama penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Bakti Artanta serta sejumlah pimpinan OPD Maluku, membuka serta meninjau langsung kegiatan operasi pasar yang dilakukan di lima pasar tradisional di Kota Ambon.
Operasi pasar dilakukan selama sepekan atas instruksi Gubernur untuk menetralisir harga dan mengendalikan inflasi yakni Pasar Mardika, pasar Batumerah, pasar Transit Desa Passo kecamatan Baguala, pasar Wayame, kecamatan teluk Ambon serta pasar Gudang Arang, Kecamatan Nusaniwe.
Baca juga: Gubernur Maluku perintahkan operasi pasar untuk tekan inflasi, harus tepat sasaran
Sejumlah kebutuhan yang dijual pada operasi pasar yakni minyak goreng, gula pasir, kangkung, cabe telur, beras premium dan medium, bawang merah, serta ikan Cakalang, dan sayur-sayuran.
Menurut Hadi, minyak goreng jenis "minyakkita" disediakan distributor PT. Trisamudra dan dijual dengan harga Rp13.000/liter atau lebih murah Rp1.000 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni 14.000/liter, telur yang dijual Rp1.900/butir atau lebih murah Rp300/butir disediakan distributor PT. Mitra Aneka Niaga.
Sedangkan Perum Bulog Divre Maluku menyuplai beras premium dijual dengan harga Rp11.000/kg atau Rp55.000/karung (5 liter) atau lebih murah Rp2.500/kg, dan beras medium dijual Rp10.000/kg.
Gula gula pasir dijual Rp13.500/kg sedangkan harga yang berlaku di pasar yakni Rp14.000 hingga Rp14.500/kg, dan bawang merah yang disiapkan distributor CV. Gema Rejeki dijual Rp23.000/kg atau lebih murah Rp5 ribu dari harga pasaran Rp28.000/kg.
"Prinsipnya berapa pun kebutuhan masyarakat akan langsung disediakan karena disediakan langsung oleh distributor. Diharapkan operasi pasar ini dapat menekan harga kebutuhan pokok yang meningkat karena dampak keputusan pemerintah menaikkan Harga BBM," katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku gelar OP sembako untuk tekan inflasi, berikut ini daftar harganya
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan TGPP bersama TPID Maluku dengan menggelar operasi pasar di lima pasar.
"Tingkat inflasi di Kota Ambon pada bulan Agustus 2022, lebih tinggi melebihi rata-rata nasional. Terpenting saat ini adalah intervensi pemerintah untuk mengendalikan harga laju inflasi," ujarnya.
Menurut Bodewin, tugas dan kewenangan Pemkot Ambon berkoordinasi dengan TPID Maluku serta instansi teknis untuk mengendalikan dan menekan Inflasi.
"Ukuran inflasi Maluku tercermin dari Kota Ambon dan Kota Tual. Memang ada kebutuhan pokok yang harganya naik drastis dikarenakan suplai berkurang serta gagal panen. Karena itu pemantauan harus terus dilakukan ," katanya.
Operasi pasar yang digelar Pemprov Maluku, diakuinya sebagai wujud komitmen untuk tekan Inflasi di Kota Ambon.
Sedangkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Bakti Artanta mengaku operasi pasar digelar sesuai arahan Presiden Joko Widodo soal tingginya Inflasi, sinergi TPID pusat, Maluku dan kota Ambon.
"Kita berharap operasi pasar terus digelar agar stabilitas terjaga dan dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok karena Ini bagian dari sinergi untuk menjaga pasokan di pasar," katanya.
Baca juga: DPRD Ambon minta Disperindag melakukan operasi pasar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami menjamin berapa pun kebutuhan pokok yang akan dibeli masyarakat selama operasi pasar akan langsung disediakan, karena operasi pasar ini selain melibatkan dinas terkait juga para distributor," kata Ketua TGPP Provinsi Maluku, Hadi Basalamah, di Ambon, Selasa.
Hadi bersama penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Bakti Artanta serta sejumlah pimpinan OPD Maluku, membuka serta meninjau langsung kegiatan operasi pasar yang dilakukan di lima pasar tradisional di Kota Ambon.
Operasi pasar dilakukan selama sepekan atas instruksi Gubernur untuk menetralisir harga dan mengendalikan inflasi yakni Pasar Mardika, pasar Batumerah, pasar Transit Desa Passo kecamatan Baguala, pasar Wayame, kecamatan teluk Ambon serta pasar Gudang Arang, Kecamatan Nusaniwe.
Baca juga: Gubernur Maluku perintahkan operasi pasar untuk tekan inflasi, harus tepat sasaran
Sejumlah kebutuhan yang dijual pada operasi pasar yakni minyak goreng, gula pasir, kangkung, cabe telur, beras premium dan medium, bawang merah, serta ikan Cakalang, dan sayur-sayuran.
Menurut Hadi, minyak goreng jenis "minyakkita" disediakan distributor PT. Trisamudra dan dijual dengan harga Rp13.000/liter atau lebih murah Rp1.000 dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni 14.000/liter, telur yang dijual Rp1.900/butir atau lebih murah Rp300/butir disediakan distributor PT. Mitra Aneka Niaga.
Sedangkan Perum Bulog Divre Maluku menyuplai beras premium dijual dengan harga Rp11.000/kg atau Rp55.000/karung (5 liter) atau lebih murah Rp2.500/kg, dan beras medium dijual Rp10.000/kg.
Gula gula pasir dijual Rp13.500/kg sedangkan harga yang berlaku di pasar yakni Rp14.000 hingga Rp14.500/kg, dan bawang merah yang disiapkan distributor CV. Gema Rejeki dijual Rp23.000/kg atau lebih murah Rp5 ribu dari harga pasaran Rp28.000/kg.
"Prinsipnya berapa pun kebutuhan masyarakat akan langsung disediakan karena disediakan langsung oleh distributor. Diharapkan operasi pasar ini dapat menekan harga kebutuhan pokok yang meningkat karena dampak keputusan pemerintah menaikkan Harga BBM," katanya.
Baca juga: Pemprov Maluku gelar OP sembako untuk tekan inflasi, berikut ini daftar harganya
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan TGPP bersama TPID Maluku dengan menggelar operasi pasar di lima pasar.
"Tingkat inflasi di Kota Ambon pada bulan Agustus 2022, lebih tinggi melebihi rata-rata nasional. Terpenting saat ini adalah intervensi pemerintah untuk mengendalikan harga laju inflasi," ujarnya.
Menurut Bodewin, tugas dan kewenangan Pemkot Ambon berkoordinasi dengan TPID Maluku serta instansi teknis untuk mengendalikan dan menekan Inflasi.
"Ukuran inflasi Maluku tercermin dari Kota Ambon dan Kota Tual. Memang ada kebutuhan pokok yang harganya naik drastis dikarenakan suplai berkurang serta gagal panen. Karena itu pemantauan harus terus dilakukan ," katanya.
Operasi pasar yang digelar Pemprov Maluku, diakuinya sebagai wujud komitmen untuk tekan Inflasi di Kota Ambon.
Sedangkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku Bakti Artanta mengaku operasi pasar digelar sesuai arahan Presiden Joko Widodo soal tingginya Inflasi, sinergi TPID pusat, Maluku dan kota Ambon.
"Kita berharap operasi pasar terus digelar agar stabilitas terjaga dan dapat mengendalikan harga kebutuhan pokok karena Ini bagian dari sinergi untuk menjaga pasokan di pasar," katanya.
Baca juga: DPRD Ambon minta Disperindag melakukan operasi pasar
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022