Berperan sebagai sepasang suami istri yang hampir bercerai di "Noktah Merah Perkawinan", Marsha Timothy dan Oka Antara akui banyak memetik pelajaran dari film tersebut.
"Kalau buat saya pribadi nonton film ini tuh pesannya banyak banget. Selain tentunya kalau bisa dilihat oleh semua, pasti semua setuju bahwa komunikasi yang baik dalam setiap hubungan itu adalah penting dan membuat komunikasi yang baik itu nggak mudah sama sekali," ungkap Marsha saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis malam (8/9).
"Buat saya juga, saya melihat bahwa penyelesaian masalah dari setiap karakter ini tuh kayak pembelajaran buat saya. Saya nonton film ini tuh kayak bisa merefleksikan diri saya di beberapa karakter yang ada. Nggak dari sisi Ambar doang," tambahnya.
Selain itu, dari karakter yang dilakoninya itu, Marsha juga belajar bahwa permasalahan dengan pasangan merupakan hal penting dan harus diselesaikan secara baik-baik. Namun, hal itu harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Sebab menurut Marsha, jika salah satu berhenti berusaha maka rumah tangga pun bisa berujung pada perceraian.
"Menurut saya sebaiknya kalau kita punya masalah terutama sama pasangan, sebaiknya dibicarakan baik-baik. Diungkapkan baik-baik. Caranya juga harus dipikirkan bukan semau-mau kita. Nadanya juga bukan semau-mau kita," jelas Marsha.
"Jadi ya memang itu perlu usaha dan usaha memang harus dari dua-duanya. Kalau salah satu ingin stop berusaha itu sudah selesai," lanjutnya.
Di sisi lain, Oka juga berpendapat bahwa dirinya juga bisa melihat bagaimana kondisi anak jika orang tuanya sedang bertengkar. Dengan demikian, film "Noktah Merah Perkawinan" pun dapat memperlihatkan berbagai macam sudut pandang sehingga akan relate dengan penonton dari berbagai kalangan.
"Di film ini kita juga bisa lihat gimana pedihnya seorang anak di tengah kehidupan rumah tangga yang runyam. Jadi memang film ini diperuntukkan buat berbagai macam kalangan yang nggak cuma buat hubungan suami istri tapi juga anak," ujar Oka.
"Selama ini mungkin kita cuma mikirin aku aku dan aku. Kita kita dan kita. Tapi ternyata kita yang dimaksud sebenarnya ada dua buntutnya yaitu anak. Itu yang membuat aku merasa film "Noktah Merah Perkawinan" itu tak lekang oleh waktu issue-nya. Aku sih berani jamin film ini mau ditonton tahun 2030 ya sama saja. Orang tetap bisa merasa relate," tutupnya.
Film "Noktah Merah Perkawinan" siap tayang di seluruh bioskop di Indonesia tanggal 15 September 2022.
Baca juga: "Surga Yang Tak Dirindukan 3", babak baru Pras dan Meirose
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kalau buat saya pribadi nonton film ini tuh pesannya banyak banget. Selain tentunya kalau bisa dilihat oleh semua, pasti semua setuju bahwa komunikasi yang baik dalam setiap hubungan itu adalah penting dan membuat komunikasi yang baik itu nggak mudah sama sekali," ungkap Marsha saat dijumpai di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Kamis malam (8/9).
"Buat saya juga, saya melihat bahwa penyelesaian masalah dari setiap karakter ini tuh kayak pembelajaran buat saya. Saya nonton film ini tuh kayak bisa merefleksikan diri saya di beberapa karakter yang ada. Nggak dari sisi Ambar doang," tambahnya.
Selain itu, dari karakter yang dilakoninya itu, Marsha juga belajar bahwa permasalahan dengan pasangan merupakan hal penting dan harus diselesaikan secara baik-baik. Namun, hal itu harus dilakukan oleh kedua belah pihak. Sebab menurut Marsha, jika salah satu berhenti berusaha maka rumah tangga pun bisa berujung pada perceraian.
"Menurut saya sebaiknya kalau kita punya masalah terutama sama pasangan, sebaiknya dibicarakan baik-baik. Diungkapkan baik-baik. Caranya juga harus dipikirkan bukan semau-mau kita. Nadanya juga bukan semau-mau kita," jelas Marsha.
"Jadi ya memang itu perlu usaha dan usaha memang harus dari dua-duanya. Kalau salah satu ingin stop berusaha itu sudah selesai," lanjutnya.
Di sisi lain, Oka juga berpendapat bahwa dirinya juga bisa melihat bagaimana kondisi anak jika orang tuanya sedang bertengkar. Dengan demikian, film "Noktah Merah Perkawinan" pun dapat memperlihatkan berbagai macam sudut pandang sehingga akan relate dengan penonton dari berbagai kalangan.
"Di film ini kita juga bisa lihat gimana pedihnya seorang anak di tengah kehidupan rumah tangga yang runyam. Jadi memang film ini diperuntukkan buat berbagai macam kalangan yang nggak cuma buat hubungan suami istri tapi juga anak," ujar Oka.
"Selama ini mungkin kita cuma mikirin aku aku dan aku. Kita kita dan kita. Tapi ternyata kita yang dimaksud sebenarnya ada dua buntutnya yaitu anak. Itu yang membuat aku merasa film "Noktah Merah Perkawinan" itu tak lekang oleh waktu issue-nya. Aku sih berani jamin film ini mau ditonton tahun 2030 ya sama saja. Orang tetap bisa merasa relate," tutupnya.
Film "Noktah Merah Perkawinan" siap tayang di seluruh bioskop di Indonesia tanggal 15 September 2022.
Baca juga: "Surga Yang Tak Dirindukan 3", babak baru Pras dan Meirose
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022