Pelatih tim nasional U-17 Indonesia Bima Sakti mengatakan skuadnya sepakat dengan keputusan PSSI untuk meniadakan penonton di stadion selama pertandingan Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 digelar di Indonesia.

"Kami sepakat karena itu bentuk penghormatan kepada para korban kejadian di Stadion Kanjuruhan," ujar Bima di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Senin (3/10) malam.

Menurut juru taktik berusia 46 tahun itu, semua korban akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10), baik 125 orang yang meninggal dunia maupun ratusan orang lain yang luka-luka, harus mendapatkan tempat yang layak dalam memori masyarakat Indonesia khususnya para pencinta sepak bola.

Oleh sebab itu, Bima tidak bisa membayangkan jika laga-laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, yang berlangsung di Stadion Pakansari, menggaungkan sorak sorai kegembiraan penonton di stadion saat Indonesia tengah berduka.

"Kalau ada penonton di stadion, akan timbul euforia, teriakan-teriakan (gembira-red). Itu, kan, tidak respek," tutur pelatih yang membawa Indonesia juara Piala AFF U-16 2022 itu.

Bima Sakti pun memastikan bahwa timnya tetap memiliki motivasi tinggi dan semangat menggebu di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 meski tak ada dukungan suporter di stadion.

Indonesia, dia melanjutkan, akan terus berupaya memenangkan pertandingan demi pertandingan agar lolos ke Piala Asia U-17 2023.


Baca juga: Bima Sakti: Kemenangan 14-0 atas Guam untuk korban kerusuhan di Kanjuruhan

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022