Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia (BMIWI) memberikan kontribusi lebih konkrit dan solutif untuk kemaslahatan bangsa serta negara khususnya untuk kaum perempuan.

"BMIWI juga harus menguatkan kolaborasi dan kerja sama dengan semua pihak, terutama dengan organisasi-organisasi perempuan yang sudah mapan sehingga bisa memaksimalkan potensi umat keseluruhan menjadi barisan yang besar dengan kontribusi yang maksimal," kata Hidayat dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Pernyataan Hidayat tersebut disampaikan dalam pertemuan dengan Pengurus BMIWI di Ruang Kerja Wakil Ketua MPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/10).

Baca juga: Hidayat Nur Wahid dukung pemberantasan terorisme tapi tolak framing bubarkan MUI

Dia menilai di era reformasi saat ini, ruang bagi ormas Islam perempuan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara semakin terbuka lebar. Apalagi menurut dia, saat ini tidak ada hambatan untuk memaksimalkan ruang untuk kemaslahatan keumatan dan kebangsaan.

"Kita berada di era reformasi, dimana ruang ini dibuka sangat luas. Maka sudah sangat sewajarnya bila BMIWI mengisi ruang itu dengan memaksimalkan potensi dan jaringannya untuk memberikan kontribusi yang lebih konkrit dan solutif," ujarnya.

Hidayat mengatakan realitas saat ini dan ke depan dalam konteks kehidupan bernegara memang sangat penting untuk menghadirkan kontribusi yang lebih konkrit dan solutif termasuk oleh ormas perempuan.

Menurut dia, di era reformasi, ruang untuk berperan bagi kemaslahatan masyarakat sangat terbuka sehingga semua pihak khusus BMIWI harus memaksimalkan keterbukaan tersebut untuk berkontribusi bagi bangsa Indonesia.

Karena itu dia mendorong BMIWI untuk memaksimalkan potensi seperti pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) termasuk untuk kaum milenial, media sosial, pemberdayaan ekonomi, ruang berpartisipasi di publik termasuk dakwah dan juga ruang di dunia politik.

"Dalam konteks politik, misalnya, tidak ada hambatan bagi muslimin dan muslimat untuk menduduki posisi yang tinggi di pemerintahan. Juga tidak ada hambatan untuk berkontribusi menghadirkan regulasi atau mengkoreksi regulasi untuk kemaslahatan umat dan bangsa," katanya.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid: Pemuda muslim tidak boleh tercerabut dari akar sejarah bangsa
 

Pewarta: Imam Budilaksono

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022