Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa parlemen negara-negara G20 dalam pertemuan The 8th G20 Parliamentary Speakers Summit (P20) berkomitmen untuk memastikan tidak ada negara yang kesulitan memenuhi pasokan pangan pada 2023.
"Kami semua mempunyai komitmen yang sama bahwa bagaimana kemudian menuju tahun 2023 diharapkan tidak ada negara yang kemudian tidak mendapatkan pangan seperti yang mereka butuhkan," kata Puan saat dalam konferensi pers di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
Puan menyebut parlemen P20 juga mendorong agar permasalahan keamanan pangan tidak sampai berimbas pada kelompok perempuan dan anak yang menjadi korban terbesar.
"Karena akan merugikan masyarakat yang ada di negaranya," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPR RI harap hubungan Indonesia-India semakin dipererat
Puan menyebut bahwa komitmen tersebut, disampaikan oleh ketua ataupun delegasi parlemen negara G20 dengan cara, pendapat dan pandangan yang berbeda-beda. Meski demikian, kata Puan, kesemuanya menyepakati untuk tidak saling menyerang ataupun menyalahkan.
"Semua sesi kami menyepakati bahwa tidak ada negara yang saling menyerang, menyalahkan, namun tentu saja dalam diskusi kami mempersilahkan semua negara untuk menyatakan pendapatnya," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa masukan terkait ketahanan pangan yang didapatkan dalam forum P20 itu akan disampaikan dan dikoordinasikan dengan Pemerintah selaku yang memiliki kewenangan eksekutif.
DPR RI, sambungnya, kemudian akan melakukan fungsi-fungsi pengawasan terhadap program ketahanan pangan yang nantinya dijalankan oleh Pemerintah.
"Kami akan mengkoordinasikan nya melalui komisi-komisi terkait dan masukan dari P20 ini akan diberikan kepada Pemerintah untuk bisa diimplementasikan di lapangan karena yang memegang program secara teknis di lapangan adalah kementerian dan lembaga," kata Puan.
Puan menjelaskan ada empat topik pembahasan yang dibahas dalam forum P20 yang digelar sejak 6-7 Oktober yakni ekonomi hijau; ketahanan pangan dan energi; mengefektifkan peran parlemen dan demokrasi; serta inklusi sosial, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan.
P20 merupakan Forum Parlemen Negara-Negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. DPR RI mengusung Tema "Stronger Parliament for Sustainable Recovery" dalam P20 yang sejalan dengan Tema Presidensi G20 "Recover Together, Recover Stronger".
Baca juga: Ketua DPR sebut pertemuan P20 sangat strategis
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Kami semua mempunyai komitmen yang sama bahwa bagaimana kemudian menuju tahun 2023 diharapkan tidak ada negara yang kemudian tidak mendapatkan pangan seperti yang mereka butuhkan," kata Puan saat dalam konferensi pers di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat.
Puan menyebut parlemen P20 juga mendorong agar permasalahan keamanan pangan tidak sampai berimbas pada kelompok perempuan dan anak yang menjadi korban terbesar.
"Karena akan merugikan masyarakat yang ada di negaranya," ucapnya.
Baca juga: Ketua DPR RI harap hubungan Indonesia-India semakin dipererat
Puan menyebut bahwa komitmen tersebut, disampaikan oleh ketua ataupun delegasi parlemen negara G20 dengan cara, pendapat dan pandangan yang berbeda-beda. Meski demikian, kata Puan, kesemuanya menyepakati untuk tidak saling menyerang ataupun menyalahkan.
"Semua sesi kami menyepakati bahwa tidak ada negara yang saling menyerang, menyalahkan, namun tentu saja dalam diskusi kami mempersilahkan semua negara untuk menyatakan pendapatnya," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa masukan terkait ketahanan pangan yang didapatkan dalam forum P20 itu akan disampaikan dan dikoordinasikan dengan Pemerintah selaku yang memiliki kewenangan eksekutif.
DPR RI, sambungnya, kemudian akan melakukan fungsi-fungsi pengawasan terhadap program ketahanan pangan yang nantinya dijalankan oleh Pemerintah.
"Kami akan mengkoordinasikan nya melalui komisi-komisi terkait dan masukan dari P20 ini akan diberikan kepada Pemerintah untuk bisa diimplementasikan di lapangan karena yang memegang program secara teknis di lapangan adalah kementerian dan lembaga," kata Puan.
Puan menjelaskan ada empat topik pembahasan yang dibahas dalam forum P20 yang digelar sejak 6-7 Oktober yakni ekonomi hijau; ketahanan pangan dan energi; mengefektifkan peran parlemen dan demokrasi; serta inklusi sosial, kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan.
P20 merupakan Forum Parlemen Negara-Negara G20 yang diselenggarakan dalam satu rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. DPR RI mengusung Tema "Stronger Parliament for Sustainable Recovery" dalam P20 yang sejalan dengan Tema Presidensi G20 "Recover Together, Recover Stronger".
Baca juga: Ketua DPR sebut pertemuan P20 sangat strategis
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022