Komisi VII DPR RI menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar diklat penulisan karya tulis ilmiah untuk 800 siswa dan guru di beberapa wilayah Kota Ambon dan Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Kepala Kantor BRIN Ambon Abdul Hayat saat menghadiri pelatihan seri ke-4 untuk 200 guru di Kota Ambon, Selasa, menyatakan pelatihan itu bagian dari program "Berbakti Untuk Negeri" yang digagas BRIN untuk Provinsi Maluku.

Khusus di Maluku, kegiatan berkolaborasi dengan Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends.

"Program penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan inisiasi dari Ibu Mercy Barends, dengan tujuan meningkatkan kualitas para guru dan siswa," katanya.

Baca juga: Anggota DPR Mercy Barends memotivasi guru di Pulau Saparua jadi periset unggul

Ia mengatakan pelatihan karya tulis seri pertama dikhususkan untuk 200 siswa SMA/SMK di Kecamatan Leihitu Barat, seri kedua untuk 200 guru di Kecamatan Saparua dan Saparua Timur, seri ketiga diikuti 200 guru dari Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, dan seri ke-4 untuk 200 guru dari 40 SMP dan SMA di lima kecamatan di Kota Ambon.

Dalam pelatihan tersebut para guru dan siswa diberi pengantar tentang prosedur dan tata cara penulisan karya tulis ilmiah, mendesain proposal karta tulis sesuai kaidah-kaidah penulisan karya tulis ilmiah yang baik dan benar.

Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends menegaskan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kualitas para guru di Maluku sehingga mampu menuliskan karya tulis berkualitas di masa mendatang.

"Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan para guru di Maluku bisa menulis karya tulis ilmiah, tidak sekadar untuk memenuhi kewajiban dan beban kredit atau sertifikasi, tetapi sekaligus menjadi pendidik yang memiliki pemikiran kritis dan cerdas," katanya.

Ratusan guru yang mengikuti pelatihan itu juga diharapkan mampu menjadi penulis andal untuk mengkritisi berbagai persoalan yang terjadi di tengah masyarakat, sedangkan hasil penulisannya bermanfaat untuk perkembangan dunia pendidikan maupun kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Maluku.
Anggota DPR RI Dapil Maluku Mercy Chriesty Barends (tengah) bersama peserta pelatihan penulisan karya tulis ilmiah bagi guru dari lima kecamatan di Kota Ambon, di swisbell Hotel, Kota Ambon, Selasa (25/10). pelatihan penulisan karya tulis ilmiah diikuti 200 orang guru dari 40 SMP dan SMA di Kota Ambon. (ANTARA/Jimmy Ayal)


Baca juga: Mercy Barends: Warga Kepulauan Aru harus adaptif dengan globalisasi

Dia berharap, setelah pelatihan tersebut terbentuk komunitas-komunitas dari Maluku yang mampu berkompetisi dengan para penulis maupun peneliti dari 34 provinsi di Indonesia

Mercy yang juga anggota Badan Anggaran DPR RI itu, menegaskan pelatihan yang dilakukan merupakan bagian dari 18 seri pelatihan penulisan karya tulis ilmiah di Provinsi Maluku, yang akan dilaksanakan bekerja sama dengan BRIN.

Pelatihan yang dilakukan saat ini masih pada tataran membangun komunitas pemikir cerdas dan kritis dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang inovatif dan terukur, setelah itu baru ditingkatkan kualitasnya sebagai penulis secara spesifik untuk membedah bidang-bidang sektoral.

"Jadi ke depan akan ada bimtek khusus yang mengerucut ke hal-hal sektoral dan mendalam seperti pengelolaan rumput laut berbasis pulau-pulau kecil, pengelolaan sagu untuk peningkatan ekonomi masyarakat, sektor perikanan dan pertanian, kehutanan, maupun membedah sosial budaya yang berkembang di tengah masyarakat Maluku," katanya.

Ia juga berharap, berbagai bimbingan teknis yang akan berlangsung hingga akhir tahun 2022 dapat menghasilkan lompatan besar untuk membangun kualitas SDM di Maluku, tidak hanya para guru dan siswa, tetapi juga kalangan akademisi maupun komponen masyarakat lain yang memiliki minat di bidang penulisan ilmiah.

"Harapannya ke depan masyarakat Maluku menjadi lebih andal, kompetitif serta pemikir-pemikir kritis dengan metode sistematis, terukur serta terencana di tengah-tengah kemajuan globalisasi saat ini. Jadi tidak sekedar menjadi penulis atau peneliti dan pemikir yang asal-asalan," katanya.

Baca juga: Mercy Barends: Pengawas pertambangan harus kuasai manajemen konflik

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022