Sebanyak 216 warga negara Indonesia (WNI) pada Selasa (1/3) malam pukul 21.45 waktu setempat atau Rabu pukul 4.45 WIB meninggalkan Bandara Internasional Tripolis, Libya, menuju Tunis, Tunisia.
"Kloter kedua evakuasi baru saja tinggalkan bandara Tripoli jumlahnya 216 orang termasuk 92 mahasiswa," kata Duta Besar RI untuk Libya, Sanusi, kepada ANTARA di Kairo, Selasa malam.
Ini merupakan kloter kedua evakuasi WNI menyusul kloter pertama pada Sabtu (26/2) sebanyak 253 orang dengan pesawat yang sama, yaitu Tunisia Air yang dicharter KBRI Tunis.
WNI yang masih tinggal di Libya terdata beberapa orang lagi terdiri dua mahasiswa dan lainnya tenaga kerja wanita, di samping staf KBRI Tripoli.
"Dua mahasiswa yang ingin tetap di Libya itu merasa aman tinggal di asrama universitas, begitu pula beberapa TKW juga menganggap aman tinggal bersama majikan mereka," kata Dubes Sanusi.
Sementara itu, dua dari lima TKW yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Istana Presiden Libya telah dievakuasi, dan tiga TKW lagi masih tinggal di keluarga Presiden Muammar Gaddafi.
Menurut Dubes Sanusi, proses evakuasi kloter kedua ini tergolong cukup lancar, yaitu hanya sekitar 12 jam menunggu di Bandara Tripoli dibanding kloter pertama yang harus menunggu di bandara Tripoli sekitar 40 jam akibat keterlambatan pesawat.
Tertundanya penerbangan Tunisia Air pada kloter pertama tersebut disebabkan oleh lambatnya pemberian izin mendarat dari pihak berwenang Libya.
Suasana di Bandara Tripoli saat ini masih dipadati oleh warga asing yang berusaha menyelamatkan diri dari aksi kekerasan di negara itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011