Desa Wisata Negeri Hila di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, berhasil meraih juara satu untuk kategori pengelola "homestay" pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa Wisata Negeri Hila terletak di pantai utara Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan berjarak sekitar 37 kilometer dari pusat Kota Ambon.
Tempat ini perlu traveller kunjungi karena tidak terlalu jauh dari Kota Ambon. Menparekraf Sandiaga Uno pada September 2022 pernah mengunjungi Negeri Hila untuk menandatangani prasasti penetapan Desa Wisata Negeri Hila.
Desa Wisata Negeri Hila menawarkan keindahan alam, budaya, rumah-rumah adat yang dijaga dengan apik, dan peninggalan bersejarah yakni Benteng Amsterdam peninggalan kolonial. Tempat tersebut memiliki daya tarik wisata sejarah karena merupakan titik nol dari jalur rempah di Indonesia.
Dilansir dari situs resmi Jejaring Desa Wisata (Jadesta), Senin, Negeri Hila memiliki populasi 1425 KK dan jumlah jiwa 6850.
Desa Wisata Hila dapat ditempuh dari beberapa titik di Pulau Ambon:
1. Bandara Internasional Pattimura Ambon di Laha dengan menggunakan Taksi dengan waktu tempuh 60 menit dengan biaya Rp200.000
2. Dari Pusat kota Ambon dengan menggunakan taksi sewaan dengan waktu tempuh 60 menit dengan biaya sekali jalan Rp250.000
3. Dari Pusat kota Ambon wisatawan juga dapat menggunakan Grab Taksi dengan waktu tempuh 60 dengan biaya Rp235.000 s/d Rp250.000. Aplikasi Grab Taksi dapat diunduh pada playstore.
4. Dari Terminal Bus Umum/Angkutan Kota Dalam Provinsi/AKDP trayek Hila - Ambon di Kota Ambon yang beroperasi 24 jam dengan waktu tempuh 60 menit dengan biaya sekali jalan Rp15.000
5. Wisatawan dapat juga menyewa bus angkutan umum yang beroperasi di dalam dan luar kota Ambon baik itu Bus Angkutan Kota Dalam Provinsi/AKDP atau bus angkutan umum lainnya dari kota Ambon dengan waktu tempuh 60 menit dengan biaya sewa Rp300.000.
6. Wisatawan dapat juga menggunakan Motor Ojek Online maupun konvensional dengan biaya Rp60.000 dan dapat ditempuh dalam waktu 60 menit. Aplikasi Ojek online/Grab dapat diunduh pada playstore
7. Wisatawan dapat juga menyewa motor ojek rental konvensional dari kota Ambon selama sehari dengan biaya sewanya Rp150.000 Arsip. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, saat ikut atraksi tarian gaba-gaba, di halaman Benteng Amsterdam Hila, Minggu. (ANTARA/Winda Herman)
Negeri Hila memiliki beraneka ragam potensi wisata seperti wisata Budaya, Sejarah, Bahari, Alam/Buatan, Kuliner Lokal dan Handykraft serta beberapa warisan budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan seperti Cakalele, Bambu Gila, Tari Lenso, Hadrat, Sawat, Leka-Leka Wae/Ngabuburit, Pesona Ramadhan, Sau Reka-Reka, Al Qur'an Tertua serta ditunjang dengan Puskesmas Perawatan Hila yang beroperasi 24 jam memberikan kepastian kesehatan bagi wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Hila.
CHSE juga menjadi perhatian di desa wisata ini, maka untuk itu maka Fasilitas Pendukungnya Berupa Bangunan TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) sedang dibangun di Desa Wisata Hila.
Desa Wisata Negeri Hila juga memiliki beberapa komunitas yang bergerak di berbagai bidang yang berbeda antara lain sebagai berikut:
1. Rumah Kita Hila
Bergerak di bidang seni dan budaya. Komunitas ini memiliki jumlah anggota aktif 30 orang. Komunitas ini biasanya mengikuti kegiatan-kegiatan festival seni dan budaya pada tingkat kabupaten, provinsi dan Nasional. Jika ada wisatawan atau pejabat daerah/negara yang datang maka komunitas ini biasanya menampilkan kreasi seni dan budaya mereka.
2. HIKLA/Himpunan Kesehatan Hila
Bergerak di bidang Kesehatan dan memiliki anggota aktif 60 orang.
Sejak dibentuk tahun 2014, HIKLA telah melakukan berbagai kegiatan seperti bakti sosial berupa bersih lengkungan, pengobatan dan khitanan masal baik di Negeri Hila maupun di negeri-negeri lain di pulau Ambon. Rumah Lating Batu di Desa Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Rumah tradisional ini disebut-sebut sebagai salah satu bangunan tua yang bertahan ketika terjadi gempa besar yang menyebabkan tsunami di Pulau Ambon pada 1674. (Dokumen pribadi Muhijaty Tuanaya)
Bergerak di bidang pendidikan dan memiliki anggota aktif 30 orang.
Memberikan bimbingan belajar dan konseling kepada anak dan remaja di Negei Hila. Bimbingan belajar lebih fokus pada mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Bahasa inggris lebih dominan pada kegiatan HIELC mengingat negeri Hila merupakan salah satu destinasi wisata provinsi Maluku sehingga anak-anak dan remaja dibekali dengan bahasa inggris guna mempraktekannya ketika bertemu dengan wisatawan asing.
4. PALAHI HALAWANG/Merawat Negeri
Komunitas ini memiliki jumlah anggota 20 orang dan bergerak pada pelestarian lingkungan hidup. Banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh komunitas ini seperti survey hutan dan potensi longsor pada dataran dan perbukitan negeri Hila kemudian dilakukan kembali penghijauan.
Bergerak dibidang seni, lebih kepada seni bernuansa islami seperti Dana--dana, hadrat dan sawat. Komunitas ini biasanya tampil pada acara-acara pernikahan, dan mengoranisir masyarakat untuk melakukan hadrat dan pawai perayaan 7 Likur di bulan Ramadhan.
Semua komunitas ini bersinergi dengan Pemerintah Negeri Hila untuk membangun masyarakat negeri yang agamis, berbudaya dan memiliki ilmu pengetahuan.