Sedikitnya 18 perahu layar terdaftar untuk mengikuti lomba layar (yacht race) internasional Darwin (Australia Utara) - Ambon, Maluku, Indonesia, dijadwalkan berlangsung 24 Juli 2010.
"Sebenarnya sudah 60 peserta yang mendaftarkan diri, tetapi baru 18 perahu yang menyatakan kesediaan mengikuti lomba layar yang tahun ini memasuki tahun keenam setelah kondisi keamanan di Ambon kondisif dan aman," kata Koordinator Lomba layar Darwin-Ambon Hellen de Lima di Ambon, Kamis.
Dia mengatakan, lomba tersebut akan dilepas secara resmi bersamaan dengan kegiatan pelayaran internasional Sail banda 2010 dari pelabuhan laut Darwin 24 Juli mendatang, tetapi lokasinya berbeda.
Lomba Layar Darwin-Ambon menempuh perjalanan 600 mil laut mulai digelar tahun 1976, sekaligus menandai kerja sama Kota bersaudara (Sister City) antara pemerintah Darwin dan Ambon.
Dia mengakui telah membicarakan jadwal pelepasan peserta dari Darwin dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Australia maupun sebaliknya, serta Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) sehingga tidak tidak bertabrakan dengan pelaksanaan Sail Banda 2010.
"Saya pun telah melakukan pertemuan untuk membicarakan teknis pelaksanaan lomba bersama Pemerintah Kota Ambon maupun Disbudpar Maluku, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan sukses," tandasnya.
Lomba yang memperebutkan piala bergilir dari Menteri Budpar itu, juga memperebutkan total hadiah 50 juta yang dipersiapkan Pemkot Ambon dan Kementrian Budpar.
de Lima menandaskan, pihaknya bersama Pemkot Ambon akan menerapkan pelayanan satu atap bagi para peserta lomba layar bertaraf internasiol itu, terutama menyangkut pengurusan dokumen keimigrasian, komunikasi selama pelayaran maupun berbagai keperluan para peserta selama pelayaran.
Dia mengakui, pelaksanaan kegiatan pelayaran internasional Sail Banda 2010 turut berdampak terhadap jumlah peserta lomba layar Darwin-Ambon.
Kendati demikian, lomba tersebut mendapat banyak dukungan baik dari pemerintah dan swasta di Maluku, Indonesia maupun di Australia.
"Lomba ini mendapat dukungan langsung dari perusahaan mutiara terbesar di Australia yakni Pass Palay yang akan mencarter pesawat khusus untuk mengangkut suporter maupun para pejabat Australia dari Darwin menuju Ambon," katanya.
Lomba layar internasional ini menjadi salah satu wadah promosi kondisi keamanan serta potensi pariwisata di Kota Ambon dan provinsi Maluku pada umumnya, sehingga semakin dikenal dan menarik perhatian wisatawan mancanegara untuk berkunjung di masa mendatang.
"Permulaan Lomba"
Perlombaan perahu layar dari Darwin ke Ambon pada awalnya diselenggarakan oleh Cruising Yacht Association of the Northern Territory Incorporated (CYANT). Asosiasi itu menyelenggarakan perlombaan perahu layar pada tahun 1976 hingga 1998 dan selanjutnya ditangguhkan karena alasan keamanan dan keselamatan.
Pada perkembangannya, jumlah peserta semakin bertambah, tercatat pada 1998 jumlah peserta lomba mencapai 100 kapal, tetapi pelaksanaan dibatalkan akibat ketidakstabilan keamanan di Ambon, akibat konflik sosial.
Lomba itu dihidupkan kembali dan diawali dengan kunjungan perwakilan dari Ambon ke Darwin pada April 2006 dengan mengusung misi memulai kembali pelaksanaan kegiatan perlombaan. Selama masa kunjungan, pendekatan dilakukan kepada Dinah Beach Cruising Yacht Association Incorporated (DBCYA).
Asosiasi itu menunjukkan ketertarikan dengan menyaratkan situasi Ambon sudah dinyatakan aman. Ketika delegasi DBCYA dikirimkan ke Ambon dan memastikan situasi aman serta siap menyambut pelayaran internasional tahun 2006 hingga 2009 lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010