Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku mengusulkan alat musik Tahuri sebagai warisan budaya dunia guna mendukung Kota Ambon sebagai kota musik dunia.

"Kami berkepentingan menjadikan alat musik Tahuri sebagai warisan budaya dunia, sebagai upaya mendukung Ambon kota musik dunia," kata Pelasana Tugas Kepala BPK Wilayah XX Maluku Stenly Loupatty di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan BPK telah melakukan diskusi bersama Ambon Musik Office (AMO) dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ambon untuk menjadikan Tahuri sebagai warisan budaya dunia karena Ambon sebagai kota musik dunia dengan ikon Tahuri

Baca juga: Carolis Elias Horhoruw ditetapkan maestro alat musik tahuri, patut diapresiasi

Pihaknya siap menyiapkan kajian akademik, di mana mekanisme pengusulan harus dimulai dari Pemerintah Kota Ambon sebagai pemilik kebudayaan untuk menyampaikan. Hal itu, sesuai amanat pemajuan kebudayaan nomor 15, yakni adanya pembagian kewenangan kerja pemkot, pemprov, dan pemerintah pusat.

"Kami adalah bagian dari pemerintah pusat di bawah Kemendikbud (Ristek, red.) yang siap berkontribusi untuk pengembangan kebudayaan," katanya.

Baca juga: Pemkot Ambon tampilkan alat musik tahuri di APCCC 2019

Upaya mewujudkan Ambon sebagai kota musik dunia, katanya, tidak terlepas dari karya dan pengabdian BPK dalam kepemimpinan-kepemimpinan sebelumnya yang telah menorehkan karya, pelestarian, dan pembinaan pada musik tradisional melalui program-program dan kegiatan selama ini.

Melalui program pengusulan maestro di bidang musik kepada dua orang, yakni Opa Bing Leiwakabessy sebagai maestro musik hawaian dan Opa Loli Horhoruw sebagai maestro musik etnik tahuri.

Selain itu, dilaksanakan program belajar dari maestro yang telah menghasilkan musisi-musisi muda di Kota Ambon.

Baca juga: Bunyi Tahuri tandai tahun baru

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022