Sebanyak 87 negara Asia Fasifik mengikuti Konferensi Regional International Association for Court Administration Access to Justice (IACA) 2011 di Bogor, Jawa Barat pada 13-16 Maret 2011. Mahkamah Agung (MA), dalam keterangannya, Senin, menyebutkan bahwa jumlah peserta konferensi sebanyak 206 orang yang terdiri atas 86 dari luar negeri dan 120 dari dalam negeri. Peserta konferensi adalah mereka yang menjabat ketua dan wakil, serta panitera dari MA. IACA yang dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor dan kegiatan itu diteruskan di Hotel Novotel. IACA didirikan pada tahun 2004 sebagai organisasi yang bertujuan untuk membantu pengembangan administrasi pengadilan dengan mengembangkan standar modern kinerja dan efisiensi pada administrasi pengadilan. IACA bertujuan untuk, pertama mendorong administrasi pengadilan profesional dan manajemen dalam demokrasi yang berkembang dan negara lain yang ingin mencapai pemerintahan berdasarkan hukum. Kedua mensponsori konferensi internasional, forum, dan program pendidikan dan latihan tentang administrasi pengadilan dan manajemen, Ketiga berperan sebagai referensi bagi hakim, para administrator pengadilan dan para manajer, dan pejabat pemerintahan lainnya dalam upaya untuk mencari cara untuk mengevaluasi dan mengembangkan pengadilan dan sistem peradilan. Indonesia adalah anggota IACA sejak tahun 2009, dan keterlibatannya dimulai sejak konferensi IACA ke empat di Istambul, Turki. Pelaksanaan konferensi IACA di Indonesia sendiri akan menjadi konferensi regional IACA pertama yang akan dilaksanakan di kawasan Asia Pasifik. Bagi Mahkamah Agung, pelaksanaan konferensi IACA adalah kegiatan internasional pertama yang di host Mahkamah Agung dalam beberapa tahun terakhir dan akan merupakan batu pondasi perkembangan kegiatan IACA regional Asia Pasifik ke depannya, serta merupakan momen yang paling baik untuk mengawali kiprah Mahkamah Agung dan aktivitas pembaruannya di mata internasional.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011