Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Provinsi Maluku menyatakan aktivitas sekolah berjalan normal seperti biasa setelah gempa yang terjadi pada Selasa (10/1).
“Akitivitas persekolahan pasca gempa di KKT berjalan seperti biasa, tidak ada pemberlakuan hari libur sekolah dari Pemerintah KKT,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan KKT, Zakarias Lessy, melalui pesan WhatsApp diterima di Ambon, Rabu.
Lessy mengaku meskipun aktivitas sekolah berjalan seperti biasa, namun akibat trauma yang dialami masyarakat khususnya para orang tua, sehingga anak-anak tidak diizinkan untuk ke sekolah.
Baca juga: 400 warga Desa Watuwey MBD terdampak gempa Maluku masih bertahan di Gunung Erola
“Karena trauma, mereka belum mengizinkan anak-anaknya untuk ke sekolah, intinya ada rasa takut dan trauma dari orang tua,” ujarnya.
Menurutnya, para orang tua belum mengizinkan anak-anaknya untuk ke sekolah selain karena masih trauma, khawatir, juga rasa ngantuk karena peristiwa gempa terjadi pada Selasa (10/1) pukul 02.47 WIT.
“Mungkin karena rasa ngantuk setelah peristiwa tersebut yang terjadi pada dini hari, dan setelahnya masih ada rasa takut makanya tidurnya tidak pulas. Tapi tidak semuanya. Ada anak-anak siswa juga yang ke sekolah,” katanya.
Lessy menegaskan prinsipnya aktivitas sekolah tetap berjalan, karena di samping itu, Selasa merupakan hari kedua tahun ajaran baru.
Baca juga: BMKG bantah isu gempa dan tsunami di Maluku, begini penjelasannya
“Sehingga sebagian sekolah masih dalam proses pembersihan lingkungan sekolah, jadi belum aktif belajar,” terang Lessy.
Ia mengimbau seluruh masyarakat terutama anak-anak yang sekolah agar tetap waspada dan menahan diri dari hoaks.
“Imbauan pemda kepada masyarakat Tanimbar agar tetap waspada, dan jangan termakan hoaks dari informasi yang tidak jelas sumbernya,” pinta Lessy.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada Selasa, pukul 02.47 WIT, pusatnya berada di laut pada kedalaman 131 km di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 130,18 Bujur Timur, sekitar 148 km barat laut Maluku Tenggara Barat.
Gempa tersebut dirasakan pada skala V MMI di Kota Saumlaki; IV MMI di Dobo dan Tiakur; III-IV MMI di Alor, Waingapu, Waijelu, Lembata, Sorong, dan Kaimana; II-III di Kairatu, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Sabu, Rote, Ende, Amarasi Selatan, dan Kota Kupang; serta II MMI di Ambon dan Piru (Kabupaten Seram Bagian Barat).
Baca juga: Warga Kepulauan Tanimbar terdampak gempa Maluku kembali ke rumah
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023