Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan TNI mengerahkan personel untuk membangun tanggul darurat guna membantu mengatasi banjir rob yang terjadi pada Kamis (19/1) di bagian wilayah Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.

Sekretaris BPBD Kabupaten Halmahera Utara Gentje Hetaria saat dihubungi dari Ternate, Jumat, mengatakan bahwa petugas BPBD dan personel TNI dikerahkan untuk bekerja bakti membuat tanggul penghalang ombak menggunakan karung berisi pasir di area pesisir yang terdampak banjir rob.

Setelah banjir rob melanda lingkungan RT 12 di Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah, Kabupaten Halmahera Utara, Kamis (19/1), Komandan Rayon Militer 1508-01/Tobelo Mayor Inf I Putu Artana Jaya memimpin prajurit TNI dan aparat BPBD membuat tanggul sementara di bibir pantai.

Baca juga: Belasan rumah warga Halmahera Utara terdampak banjir rob

Dia menjelaskan, tanggul sementara dibuat dari tumpukan karung berisi pasir karena pemilik lahan tidak mengizinkan pembangunan tanggul menggunakan bebatuan.

"Pagi ini sesuai dengan informasi yang kami dapat dari BMKG air turun tidak terlalu lama dan akan naik kembali, maka dari itu kita bersama masyarakat percepat untuk mengisi pasir di dalam karung untuk dijadikan tanggul sementara," katanya.

Banjir rob yang melanda sebagian wilayah Desa Wosia berdampak pada 18 keluarga yang terdiri atas 72 orang menurut data BPBD setempat.

Pembangunan tanggul sementara di area pesisir tersebut ditujukan untuk meminimalkan kemungkinan terjadi banjir rob susulan semasa warganya mengungsi ke tempat yang lebih aman.


Baca juga: BMKG imbau waspadai dampak rob semasa fenomena bulan baru dan Perigee

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023