Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat  tarif angkutan udara dan Bahan Bakar Minyak (BBM)  menjadi pemicu di Kota Ternate pada 2023 dengan angka inflasi  mencapai  3,70 persen.

"Selain itu, komoditas bawang merah dan beras seperti beberapa jenis ikan segar, cabai merah dan minyak goreng juga  mempengaruhi angkat inflasi di Kota Ternate," kata Kepala BPS Malut  Aidil Adha di Ternate, Kamis. 

Dia menyatakan, pada Januari 2023, Kota Ternate mengalami inflasi Year on Year (yoy)  atau Januari 2023 terhadap Januari 2022 sebesar 3,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,34.

 Kelompok ini pada Januari 2023 mengalami inflasi yoy sebesar 3,89 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,34 pada Januari 2022 menjadi 123,98 pada Januari 2023. 

Sedangkan, subkelompok yang mengalami inflasi yoy tertinggi, yaitu subkelompok rokok dan tembakau sebesar 7,22 persen dan terendah yaitu subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 2,57 persen. 

Aidil menyatakan, kelompok ini pada Januari 2023 memberikan andil/sumbangan inflasi yoy sebesar 1,41 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy, yaitu bawang merah, beras, dan rokok kretek filter. Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, yakni beberapa jenis ikan segar, cabai rawit, dan minyak goreng. 

Selain itu, kelompok ini pada Januari 2023 memberikan andil/sumbangan inflasi mtm sebesar 0,44 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi mtm, seperti beras, tomat, dan beberapa jenis ikan segar. 

Sedangkan, kelompok ini pada Januari 2023 mengalami inflasi yoy sebesar 0,07 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 102,93 pada Januari 2022 menjadi 103,00 pada Januari 2023 dan subkelompok pakaian mengalami inflasi yoy sebesar 0,10 persen. 

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy, yaitu kemeja panjang batik pria. 
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023