Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur diharapkan menjadi kota inklusif yang dapat menciptakan kerukunan antarumat beragama.
Mahfud, saat memberi sambutan pada peringatan Nuzulul Qur’an pertama di IKN, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Jumat, menjelaskan IKN sebagai kota yang inklusif menghargai perbedaan dan mengakui adanya kesamaan hak masing-masing warganya terlepas dari perbedaan suku dan agama.
“Itulah yang pertama kali dilakukan Nabi (Muhammad), membuat deklarasi ketika awal membangun Kota Madinah, yang kita kenal dengan istilah Piagam Madinah,” kata Mahfud MD di hadapan 150 orang yang menghadiri peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Al-Ikhawan, Kamis malam (13/4).
Baca juga: Menkopolhukam ingatkan pentingnya Islam wasathiyah untuk jaga NKRI
Masjid Al-Ikhawan yang berlokasi di kawasan hunian para pekerja konstruksi IKN merupakan salah satu tempat ibadah pertama yang ada di IKN. Bagi Mahfud, peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Al-Ikhawan bakal tercatat dalam sejarah karena untuk pertama kalinya hari turunnya Al Qur’an diperingati di IKN.
“Tadi sambil bergurau, Kepala Otorita IKN, Pak Bambang Susantono mengatakan kepada saya besok-besok mungkin akan ada peringatan Nuzulul Qur’an di ibu kota ini dengan peserta puluhan atau bahkan ratusan ribu orang, tetapi tidak akan pernah ada lagi yang pertama, kecuali hari ini,” kata Mahfud MD.
Di acara itu, mereka yang hadir di Masjid Al-Ikhawan di antaranya para pekerja konstruksi, para pemuka agama, dan tokoh dari kelompok masyarakat adat di berbagai wilayah Kalimantan Timur. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. K.H. Nasaruddin Umar juga hadir mengikuti rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an di IKN.
Baca juga: Mahfud MD: Integritas hakim tak tergantung pada aturan
Di acara yang sama, Nasaruddin Umar dalam ceramahnya menyampaikan kitab suci dan agama mana pun pasti mengajarkan perdamaian, persaudaraan, dan kerukunan.
“Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara. Jadi, kalau kita semua beriman, maka kita semua bersaudara. Siapa pun yang memiliki iman, itu kita anggap saudara kita sendiri, (terlepas) dari agama mana pun dia,” kata Nasaruddin.
Di IKN, Mahfud MD bersama sejumlah pejabat juga menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama. Rombongan itu juga mengunjungi sejumlah lokasi pembangunan, antara lain Titik Nol Kilometer, Sumbu Kebangsaan, kantor kementerian koordinator, dan Istana Kepresidenan.
Imam Besar Masjid Istiqlal juga melihat langsung desain Masjid Raya yang rencananya di bangun di atas lahan seluas 15 hektare di IKN, kemudian desain tempat ibadah lainnya di dalam kawasan IKN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahfud MD: IKN diharapkan jadi kota inklusif yang ciptakan kerukunan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Mahfud, saat memberi sambutan pada peringatan Nuzulul Qur’an pertama di IKN, sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya di Jakarta, Jumat, menjelaskan IKN sebagai kota yang inklusif menghargai perbedaan dan mengakui adanya kesamaan hak masing-masing warganya terlepas dari perbedaan suku dan agama.
“Itulah yang pertama kali dilakukan Nabi (Muhammad), membuat deklarasi ketika awal membangun Kota Madinah, yang kita kenal dengan istilah Piagam Madinah,” kata Mahfud MD di hadapan 150 orang yang menghadiri peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Al-Ikhawan, Kamis malam (13/4).
Baca juga: Menkopolhukam ingatkan pentingnya Islam wasathiyah untuk jaga NKRI
Masjid Al-Ikhawan yang berlokasi di kawasan hunian para pekerja konstruksi IKN merupakan salah satu tempat ibadah pertama yang ada di IKN. Bagi Mahfud, peringatan Nuzulul Qur’an di Masjid Al-Ikhawan bakal tercatat dalam sejarah karena untuk pertama kalinya hari turunnya Al Qur’an diperingati di IKN.
“Tadi sambil bergurau, Kepala Otorita IKN, Pak Bambang Susantono mengatakan kepada saya besok-besok mungkin akan ada peringatan Nuzulul Qur’an di ibu kota ini dengan peserta puluhan atau bahkan ratusan ribu orang, tetapi tidak akan pernah ada lagi yang pertama, kecuali hari ini,” kata Mahfud MD.
Di acara itu, mereka yang hadir di Masjid Al-Ikhawan di antaranya para pekerja konstruksi, para pemuka agama, dan tokoh dari kelompok masyarakat adat di berbagai wilayah Kalimantan Timur. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. K.H. Nasaruddin Umar juga hadir mengikuti rangkaian peringatan Nuzulul Qur’an di IKN.
Baca juga: Mahfud MD: Integritas hakim tak tergantung pada aturan
Di acara yang sama, Nasaruddin Umar dalam ceramahnya menyampaikan kitab suci dan agama mana pun pasti mengajarkan perdamaian, persaudaraan, dan kerukunan.
“Sesungguhnya orang mukmin itu bersaudara. Jadi, kalau kita semua beriman, maka kita semua bersaudara. Siapa pun yang memiliki iman, itu kita anggap saudara kita sendiri, (terlepas) dari agama mana pun dia,” kata Nasaruddin.
Di IKN, Mahfud MD bersama sejumlah pejabat juga menyempatkan diri untuk berbuka puasa bersama. Rombongan itu juga mengunjungi sejumlah lokasi pembangunan, antara lain Titik Nol Kilometer, Sumbu Kebangsaan, kantor kementerian koordinator, dan Istana Kepresidenan.
Imam Besar Masjid Istiqlal juga melihat langsung desain Masjid Raya yang rencananya di bangun di atas lahan seluas 15 hektare di IKN, kemudian desain tempat ibadah lainnya di dalam kawasan IKN.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahfud MD: IKN diharapkan jadi kota inklusif yang ciptakan kerukunan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023