Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Jumat siang, melakukan pencanangan dimulainya pembangunan Jembatan Merah Putih (JMP), yang membentang di atas teluk dalam Pulau Ambon.

Pencanangan JMP sebagai penghubung Desa Galala, Kecamatan Sirimau dengan Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon itu diselenggarakan di kawasan Lampu Lima Tantui.

"Pembangunan Jembatan Merah Putih sangat strategis karena bertujuan menghubungkan pusat kota Ambon dengan Poka, daerah yang memang dirancang sebagai kawasan pengembangan ekonomi, juga Telaga Kodok sebagai kawasan pemukiman baru," kata Djoko Kirmanto.

Menurut dia, keberadaan JMP tersebut sangat membantu mengatasi persoalan lalulintas, termasuk memperpendek waktu tempuh dari bandara internasional di Laha ke pusat kota, dan sekaligus mengurangi biaya oprasional kendaraan.

"Kehadiran JMP menjadi ikon pembangunan infrastruktur di Maluku, karena berfungsi mempelancar arus lalulintas, pengembangan ekonomi dan pariwisata, sekaligus mempercepat waktu tempuh dari kecamatan Leihitu Pulau Ambon ke puat Kota Ambon," katanya.

Djoko Kirmanto juga menyatakan pembangunan JMP merupakan model infrastruktur tarnsportasi baru yang dikembangkan kementerian PU, guna mendukung Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI) karena Maluku dan Papua masuk dalam koridor tiga.

Proses percepatan dan perluasan pembangunan di koridor tiga bertujuan memperkuat konektivitas nasional, yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally integrated globally connected).

"Konektivitas menjadi kata kunci untuk meningkatkan keterkaitan ekonomi di antara kota dan desa, di antara kota dan kota lain, dan di antara daerah maju dan daerah tertinggal. Di sini, Kota Ambon menjadi penyangga Ternate dan Papua," katanya.

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Djoko Murjanto mengatakan, pencanangan JMP merupakan langkah maju pembangunan di Maluku, karena sudah dirancang sejak tahun 1995.

Dia mengatakan, pembangunan JMP bertujuan menunjang pengembangan fungsi kawasan teluk Ambon sesuai dengan tata ruang kota, karena Desa Poka dan Rumah Tiga sudah ditetapkan sebagai kawasan pendidikan.

Pembangunan JMP akan dikerjakan dalam tiga tahap, yakni pekerjaan jembatan pendekat sisi utara Desa Poka dan utara Desa Galata (2011-2012) sedangkan pekerjaan bentangan, diperkirakan pertengahan 2012 hingga selesai 2014.

Proyek pembangunan JMP ditangani oleh PT Wijaya Karya dengan lama waktu kerja tiga tahun dan biaya diperkirakan sebesar Rp700 miliar.

Pencanangan JMP juga dihadiri Wakil Ketua MPRRI Meilani Leimana, dan pejabat Kementerian PU serta anggota Komisi V DPR-RI.

Kado istimewa

Sementara itu, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menyatakan pencanangan pembangunan jembatan tersebut merupakan kado istimewa bagi masyarakat Maluku, yang pada saat bersamaan merayakan HUT ke-66.

"Ini kado istimewa karena dilakukan pada saat provinsi Maluku merayakan HUT ke-66," katanya.

Ia mengakui kehadiran JMP akan mendukung program Pemantapan Transportasi Lokal (Tatalok) dan Transportasi Wilayah (Tatawil) antarpulau di Maluku, selain tentunya pembangunan bidang ekonomi dan pendidikan.

"Saya yakin kehadiran JMP akan memberi manfaat besar bagi masyarakat kota Ambon, sekaligus strategis bagi pengembangan ekonomi di daerah Poka sebagai pusat pendidikan,"ujarnya.

Total panjang JMP yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (WIKA) itu yakni 1.060 meter dengan tipe jembatan utama adalah cable stayed sepanjang 300 meter, lebar 22,7 meter dan tinggi saat pasang naik dengan kolomnya 35 meter serta trotoar selebar 1,2 meter.

Biaya pembangunan diperkirakan sebesar Rp750 miliar, berasal dari APBN. Proses pekerjaan terbagi dalam tiga tahap, yakni membangun jembatan pendekat (approach bridge) arah Galala, kecamatan Sirimau sepanjang 440 meter, sedangkan Poka, Kecamatan Teluk Ambon 320 meter dengan anggaran Rp249,6 miliar, sedangkan untuk bentangan tengah (main bridge) sepanjang 300 meter, diperkirakan menelan biaya Rp425 miliar.

Pewarta: Stefano Lilinger

Editor : James


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011