Polresta Pulau Ambon dan PP Lease mengerahkan ratusan personel gabungan TNI dan Polri dalam melakukan pengamanan kegiatan adat Pukul Sapu Lidi Mamala dan Morela di Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah.
"Untuk petugas keamanan dari Polresta sendiri kami kerahkan 400 personel pada acara adat yang bisanya berlangsung 7 Syawal setelah perayaan Idul Fitri," kata Kapolresta setempat Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon, Sabtu.
Penjelasan Kapolresta disampaikan saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan acara adat Pukul Sapu di halaman Mapolsek Leihitu.
Selain 400 personel Polresta Pulau Ambon, tiga platon personel Brimob Polda Maluku, dua platon personel Dit Samapta Polda dan satu platon personel Dit Lantas Polda juga dikerahkan.
Kemudian kekuatan pengamanan juga melibatkan satu palton personel Pomdam XVI/Pattimura, satu SST persone Batalyon 733 Raider, serta satu platon personel Koramil 1504 Leihitu.
"Saya imbau anggota yang melaksanakan kegiatan pengamanan agar selalu humanis dan sigap dalam menyikapi masalah yang terjadi," ujar Kapolresta.
Pada saat melalukan pengamanan, bertindaklah sebagai anggota yang bertugas dan jangan bertindak sebagai penonton kemudian segera lakukan penyekatan jika terjadi kemacetan agar aktifitas masyarakat yang lain tidak terganggu.
Kapolresta juga mengingatkan tim 'Patroli Sabar' Polresta melakukan razia terhadap miras dan senjata tajam sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung.
"Laksanakan tugas dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab sehingga menjadi ibadah buat kita," tandasnya.
Tradisi pukul sapu lidi di Kecamatan Leihitu ini merupakan warisan budaya leluhur yang masih dipertahankan dan sekarang dijadikan salah satu objek wisata untuk menarik kunjungan wisatawan asing maupun domestik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Untuk petugas keamanan dari Polresta sendiri kami kerahkan 400 personel pada acara adat yang bisanya berlangsung 7 Syawal setelah perayaan Idul Fitri," kata Kapolresta setempat Kombes Pol Raja Arthur Simamora di Ambon, Sabtu.
Penjelasan Kapolresta disampaikan saat memimpin apel gelar pasukan pengamanan acara adat Pukul Sapu di halaman Mapolsek Leihitu.
Selain 400 personel Polresta Pulau Ambon, tiga platon personel Brimob Polda Maluku, dua platon personel Dit Samapta Polda dan satu platon personel Dit Lantas Polda juga dikerahkan.
Kemudian kekuatan pengamanan juga melibatkan satu palton personel Pomdam XVI/Pattimura, satu SST persone Batalyon 733 Raider, serta satu platon personel Koramil 1504 Leihitu.
"Saya imbau anggota yang melaksanakan kegiatan pengamanan agar selalu humanis dan sigap dalam menyikapi masalah yang terjadi," ujar Kapolresta.
Pada saat melalukan pengamanan, bertindaklah sebagai anggota yang bertugas dan jangan bertindak sebagai penonton kemudian segera lakukan penyekatan jika terjadi kemacetan agar aktifitas masyarakat yang lain tidak terganggu.
Kapolresta juga mengingatkan tim 'Patroli Sabar' Polresta melakukan razia terhadap miras dan senjata tajam sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung.
"Laksanakan tugas dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab sehingga menjadi ibadah buat kita," tandasnya.
Tradisi pukul sapu lidi di Kecamatan Leihitu ini merupakan warisan budaya leluhur yang masih dipertahankan dan sekarang dijadikan salah satu objek wisata untuk menarik kunjungan wisatawan asing maupun domestik.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023