Panitia Daerah (Panda) Polda Maluku Utara (Malut) melakukan proses pemeriksaan kesehatan tahap satu bagi calon taruna dan taruni akademi kepolisian (Catar Akpol) kepada 70 peserta dan hasilnya 54 orang calon taruna/taruni dinyatakan lulus kesehatan 

"Ada sebanyak 70 peserta calon taruna dan taruni akademi kepolisian yang mengikuti pemeriksaan kesehatan dan 54 orang dinyatakan lulus kesehatan, " kata Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil dihubungi, Rabu.

Dia menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan tersebut diketahui, dari 70 peserta hanya 54 Catar Akpol yang dinyatakan lulus ke tahapan seleksi selanjutnya, sisanya dinyatakan gugur. 
  
"Dari 54 peserta yang lulus tersebut terdiri dari 51 orang pria dan 3 orang wanita, untuk Catar Akpol yang gugur seleksi terdiri dari 16 orang peserta pria dan 1 orang wanita," kata Kabid Humas.

Kabid Humas menjelaskan, dalam seleksi penerimaan anggota Polri termasuk pemeriksaan kesehatan memegang prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis). 

Sehingga, semua tahapan tes kesehatan terpantau sistem dan semua peserta juga bisa mengetahui hasil tesnya dinyatakan lulus atau tidak lulus.

Kabid menambahkan, bahwa dalam setiap proses tahapan seleksi juga dilakukan pengawas oleh pihak internal maupun eksternal guna menghasilkan calon anggota Polri yang berkualitas.

Sebelumnya, Polda Malut menggelar Penandatanganan Pakta Integritas dan pengambilan sumpah Penerimaan Taruna/I Akpol, Bintara dan Tamtama Polri Tahun 2023 bertempat di Aula Kieraha Polda Malut.

Kapolda Malut  Irjen Pol Midi Siswoko di hadapan para orang tua wali dan calon peserta tes Polri, Rabu, mengatakan, SDM Polri merupakan salah satu unsur utama organisasi Polri dalam menentukan tegak berdirinya organisasi dan profesionalisme Polri, sehingga sumber daya manusia polri harus dikelola dengan baik. 

Untuk Itu, berbagai upaya dan pengawasan yang Polri lakukan akan semakin kuat bila dilandasi dengan nilai yang lebih hakiki yakni tegaknya komitmen dan moralitas dari seluruh pihak untuk mewujudkan penerimaan Polri yang bersih.

Selain itu, pengelolaan sumber daya manusia Polri harus bersih, jujur, dan berkeadilan mulai dari hulu pada tahap rekrutmen sampai hilir saat pengakhiran dinas dengan menerapkan sistem yang didasarkan pada kapabilitas, kompetensi, komitmen dan integritas yang tinggi.

Dengan demikian, untuk mewujudkan sumber daya manusia pilihan harus diawali dengan komitmen bersama melalui pembacaan pakta integritas dan pengambilan sumpah atas nama tuhan dan akan dipertanggungjawabkan. 

"Oleh Karena itu, kegiatan seperti ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat bahwa seleksi penerimaan calon anggota Polri dilaksanakan dengan mengedepankan Prinsip ”BETAH” (Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis)," ujarnya.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023