Komunitas kepemudaan Maluku Indo East Network mengemukakan bahwa pemuda harus menjadi pelopor kebangkitan nasional dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-115.

"Secara empirik, berbagai perubahan yang terjadi adalah inisiatif atau lahir dari upaya para pemuda. Kaum muda selalu menjadi energi dominan dalam setiap perubahan. Sejarah menjelaskan dengan terang benderang bagaimana pemuda menjadi pelopor dari lahirnya setiap perubahan besar," ujar Pendiri Indo East Network Ikhsan Tualeka di Ambon, Senin.

Ikhsan mengatakan semakin banyak perubahan, maka semakin berkembang pula peradaban di suatu provinsi.

Menurutnya hal itu juga didasari dari cikal bakal Indonesia sebagai satu negara yang diawali oleh generasi muda tercerahkan yang menyadari realitas keterjajahan bangsanya, dan kemudian mendirikan organisasi Boedi Oetomo sebagai wadah berhimpun melawan penjajahan.

Baca juga: Komunitas Pemuda: Maluku butuh politisi produktif kembangkan SDA dan SDM

"Satu inisiatif yang menjadi embrio lahirnya kebangkitan pergerakan nasional. Itu pula mengapa hari pertemuan tanggal 20 Mei 1908. yang menjadi hari dibentuknya organisasi Boedi Oetomo kemudian ditetapkan sebagai Harkitnas," kata dia menjelaskan.

Ia menjelaskan pesan dari sejarah berdirinya organisasi Boedi Oetomo pun sejatinya adalah cerita bagaimana para pemuda yang berasal dari berbagai suku bangsa mampu menurunkan ego primordialisme-nya, untuk membangun sebuah komitmen besar bersama.

Komitmen besar menghadapi tantangan zaman itu terus menggelinding menjadi satu momentum sumpah para pemuda; satu bangsa; satu bahasa; dan satu tanah air; Indonesia, pada tanggal 28 Oktober 1928, yang lebih dikenal dengan sumpah pemuda.

Baca juga: Komunitas pemuda salurkan bantuan korban kebakaran di Ambon

"Peran pemuda kemudian berturut-turut ikut menandai fase sejarah dan perubahan arah perjalanan Indonesia dari waktu ke waktu. Seperti ditunjukkan oleh pemuda angkatan 1966, maupun belakangan oleh angkatan 1998 yang melahirkan era reformasi," ungkapnya.

Olehnya itu menurutnya generasi saat ini harus menjadi generasi yang dapat belajar dari setiap peristiwa sebelumnya yang menandai perubahan arah perjalanan negara.

"Pendidikan turut membentuk watak dan kesadaran bersama. Dengan pengetahuan yang dimiliki, pemuda menjadi intelektual yang dapat melihat dan memahami realitas jauh lebih jernih ketimbang orang awam kebanyakan," pungkasnya.

Ikhsan mengajak para pemuda di Maluku untuk melihat tantangan berbangsa dan bernegara utamanya persoalan ekonomi saat ini dan bersama-sama menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi.

"Realitas yang saat ini menjelaskan dengan gamblang kepada kita, bahwa penguasaan sumber-sumber ekonomi telah menjadi pintu utama dalam masuki kejayaan suatu bangsa," tandasnya.


Baca juga: Gerakan aksi muda jaga iklim pelihara ekosistem Teluk Ambon, patut diapresiasi

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023