Ambon (Antara Maluku) - Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanis Huwae, menyatakan, Kota Ambon dan sekitarnya masih rawan peredaran pesan singkat (sms) provokatif, menyusul konflik antarwarga pada 11 September 2011.

"Oknum provokator masih berulah dengan mengedarkan sms provokatif yang menyesatkan," katanya kepada ANTARA, di Ambon, Senin.

SMS provokatif tersebut diedarkan menjelang perayaan Idul Adha 1432 Hijriah dengan sasaran mengganggu stabilitas keamanan semakin kondusif.

"Syukurlah masyarakat semakin sadar terhadap upaya provokatif yang menyesatkan tersebut dengan memanfaatkan simbol-simbol agama untuk menyulut emosional masing - masing pemeluknya," ujar Johanis.

Karenanya, dia mengingatkan masyarakat agar melapor ke aparat keamanan bila menerima sms provokatif tersebut atau pun oknum mencurigakan di permukiman sehingga bisa sesegera ditangkap guna diproses untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang mengakibatkan warga tidak berdosa menderita.

"Kami rame-rame (sama-sama) memerangi provokator yang tidak jemu berupaya agar konflik antarwarga kembali terjadi di Ambon sehingga berbagai program pembangunan, pemerintahan maupun pelayanan sosial berlangsung aman dan lancar," tandasnya.

Disinggung pemulangan personil Brimob dari Jatim dan Makassar (Sulsel), Johanis menjelaskan, tergantung perkembangan stabilitas keamanan yang saat ini semakin kondusif.

"Personil Brimob dari Jatim dan Makassar itu di bawah komando operasi (BKO) kan atas pertimbangan Mabes Polri yang berkoordinasi dengan Menko Polhukham, makanya pemulangan mereka tergantung evaluasi stabilitas keamanan," kata Johanis.

Sebelumnya Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengakui akhir-akhir ini beredar isu - isu tidak benar yang bersifat fitnah dan adu domba antarwarga.

Makanya warga Kota Ambon diajak mempererat tali persaudaraan dan tetap menjaga kerukunan antarumat beragama sebagai warisan leluhur yang jalinan hidup harmonis.

Richard menginginkan makna perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah mengilhami semangat berkorban untuk sesama, sambil menciptakan rasa aman dan nyaman di kota Ambon.

"Biarlah jalinan keharmonisan antarumat beragama yang semakin baik itu dibingkai hubungan pela dan gandong agar oknum provokator tidak lagi berulah dengan isu-isu menyesatkan memanfaatkan jasa layanan Telkomsel," tegasnya.

Pewarta: Stefano Lilinger

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011