Ambon (Antara Maluku) - Proyek air bersih bantuan pemerintah pusat melalui Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto kepada masyarakat di Aboru, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, senilai Rp2 miliar dinilai bermasalah karena belum terealisasi secara menyeluruh.

Salah seorang warga Aboru, Victor Saiya, di Ambon, Rabu, mengatakan proyek tersebut pembangunannya hanya diprioritaskan di sektor Negeri dan Naira, sedangkan Salele dan Tanjung belum tersentuh.

"Ini kan proyek lanjutan agar semua warga Aboru dapat menikmati air bersih. Tapi faktanya warga di sektor Salele dan Tanjung belum dapat menikmatinya," ujarnya.

Proyek air bersih itu juga merupakan respon Menteri PU atas permintaan warga Aboru yang menjadwalkan perayaan Natal sedunia pada Desember 2011 sehingga realisasinya harus menjangkau semua permukiman.

"Kami akan melaporkan masalah ini ke Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu dan bila perlu diteruskan ke Menteri PU atau bahkan ke Presiden," kata Victor.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek air bersih Dinas PU Maluku, Sandy Wattimena, membantah proyek air bersih di Desa Aboru bermasalah.

"Pekerjaan telah direalissasikan sesuai kontrak dan anggaran Rp1,9 miliar. Sektor Negeri sudah rampung 100 persen dan Naira 95 persen, sedangkan Salele dan Tanjung diprogramkan untuk tahun anggaran 2012 dengan kebutuhan dana Rp600-an juta," katanya.

Realisasi proyek di sektor Negeri dan Naira meliputi pembangunan dua penangkap air, reservoir, pipa dan kran-kran air.

Fasilitas serupa juga bakal dibangun di sektor Salele dan Tanjung.

"Jadi menjelang perayaan Natal Aboru pada Desember nanti proyek air bersih tersebut sudah rampung sehingga mendukung program masyarakat setempat," tegas Sandy.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011