Ambon (Antara Maluku) - Tim Bank Dunia akan melakukan peninjauan di tiga Desa pesisir di Kota Ambon guna melihat kesiapan penyaluran bantuan pemberdayaan yang didanai International Fund for Agricultural Development (IFAD), salah satu lembaga dunia yang berfungsi mendanai pembangunan pertanian di sejumlah negara berkembang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kota Ambon, Piet Saimima, di Ambon, Kamis membenarkan, tim Bank Dunia akan tiba di Ambon pada 8 Januari 2012 untuk meninjau kesiapan penyaluran bantuan di tiga desa pesisir yakni Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Hutumury, Kecamatan Leitimur Selatan dan Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon.

"Tim bank Dunia juga akan bertemu dengan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy guna membicarakan kesiapan penyaluran bantuan serta prospek pengembangan pemberdayaan desa pesisir pada skala jangka panjangnya," katanya.

Saimima mengaku, sebelumnya pihaknya mengusulkan sembilan desa di tiga kecamatan tersebut untuk memperoleh bantuan IFAD, tetapi berdasarkan hasil identifikasi dan verifikasi Ditjen Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hanya Desa Latuhalat, Hutumuri dan Laha yang dipilih sebagai percontohan program pemberdayaan masyarakat pesisir di Maluku pada tahun pertama.

Program pemberdayaan masyarakat pesisir yang didanai IFAD ini dan berlangsung selama lima tahun ini, akan dimulai Januari 2012, di mana masing-masing desa memperoleh dana pemberdayaan sebesar Rp2,5 miliar.

Program ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan pada masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil, serta meningkatkan pendapatan rumah tangga masyarakat pesisir khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

Program bantuan IFAD itu, hanya dilakukan pada 12 kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Ambon dengan tingkat kemiskinan diatas 20 persen.

Program IFAD  berupa penyediaan modal usaha, pembangunan kedai pesisir yang menjual alat perikanan, stasiun pengisian bahan bakar, jalan setapak dan pembangunan perumahan untuk nelayan.

"Kami proaktif menyediakan data yang dibutuhkan terkait program tersebut, yakni ketersediaan lahan, data tingkat kemiskinan, aktivitas nelayan dan jumlah keluarga nelayan," ujarnya.

"Syarat utama program pemberdayaan IFAD ini harus berhasil di tahun pertama, sehingga pada tahun berikutnya jumlah desa penerima bertambah dua kali lipat di tiga kecamatan, tetapi jika gagal maka pemberdayaan hanya dilakukan pada tiga desa tersebut," tandasnya.

Guna menjamin keberhasilannya, tandas Saimima, Wali Kota Richard Louhenapessy akan turun langsung untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat di tiga desa penerima bantuan tersebut.

DKP Kota Ambon juga serius melakukan pendampingan dengan menurunkan para penyuluh lapangan untuk membantu penyelesaian berbagai hambatan yang dihadapi masyarakat melalui kerja sama dengan tokoh masyarakat di tiga desa penerima bantuan, sehingga berdampak meningkatkan kesejahteraan para nelayan di masa mendatang.

Saimima berharap program pemberdayaan masyarakat pesisir ini telah menjangkau 15 desa pesisir di tiga kecamatan di Ambon pada 2016,

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012