Maluku-IFAD Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Kamis, 21 Oktober 2010 5:59 WIB
Badan Ketahanan Pangan Maluku menjalin kerja sama dengan International Fund for Agricultural Development untuk meningkatkan kesejahteraan petani kecil di 150 desa di lima kabupaten.
Lima kabupaten tersebut tersebut adalah Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur dan Maluku Tengah, kata Kepala BKP Maluku Syuryadi Sabirin kepada ANTARA di Ambon, Rabu.
"Proyek kerja sama ini akan berlangsung pada 2011 hingga 2018," katanya.
Ia menjelaskan, program tersebut meliputi peningkatan taraf hidup dan gender, peningkatan produktivitas dan usaha tani terpadu, pengembangan manajemen dan kelembagaan kelompok dan keuangan desa, pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan sarana prasarana pedesaan, seperti mandi cuci kakus (MCK), air bersih dan jalan.
"Para ibu rumah tangga juga akan diberdayakan dan diberi akses untuk turut membantu perekonomian keluarganya dengan mengolah hasil panen yang diproduksi oleh suaminya," ujarnya.
Sabirin menyatakan, program peningkatan kesejahteraan petani kecil diprioritaskan di desa-desa yang memiliki jumlah kepala keluarga (KK) miskin di atas 30 persen.
"Tiap desa akan dibentuk satu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang akan mengelola komoditas unggulan di masing-masing wilayah. Mereka juga akan diberi pelatihan, bibit, pupuk dan alat untuk mengelola lahannya," katanya.
Ia mengatakan, 14,5 persen dari total anggaran BKP Maluku dan bantuan dana IFAD sebesar Rp325 miliar akan digunakan untuk membiayai program yang akan berlangsung selama delapan tahun itu.
"Target kami program ini bisa menekan angka kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan menyerap tenaga kerja di pedesaan," kata Syuryadi Sabirin.